Mohon tunggu...
Arya Ardiyanto
Arya Ardiyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Taruna

Nama saya, Arya Ardiyanto, saya berumur 18 tahun, saya tinggal di Banyumas Jawa Tengah, hobi saya adalah menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Indonesia Emas 2045 tapi Sekarang Masih Korupsi, Mungkinkan Terjadi?

19 Januari 2024   21:59 Diperbarui: 19 Januari 2024   21:59 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah dinamika kepastian pemerintah dalam pemberantasan korupsi, tentulah penduduk Indonesia bersyukur akan kehadiran teknologi. Dunia digital seolah mampu memberikan suntikan penduduk 'dunia maya' atau netizen dalam mengawal setiap kasus korupsi yang ada di Indonesia. Dahsyatnya teknologi 'viral' mampu mengungkap kasus korupsi dan memaksa penyelesaiannya segera dilakukan. Misalnya saja kasus Rafael Alun selaku pegawai Dirjen Pajak Kemenkeu yang menjadi tersangka pasca anaknya melakukan perundungan.

Kembali pada persoalan Indonesia Emas 2045, ia akan mampu terwujud bilamana kemiskinan dan ganguan kesehatan terjawab. Dan untuk menjawab permasalahan sosial semacam itu dibutuhkan langkah konkret mulai dari pemberantasan korupsi. Karena dengan menihilkan korupsi, maka kekayaan negara akan kembali dan tersalurkan ke segenap elemen masyarakat yang membutuhkan. Artinya bahwa pemberantasan korupsi memiliki implikasi positif sebagai jawaban atas visi Indonesia Emas 2045.

Indonesia Emas 2045 Tapi Sekarang Masih Korupsi, Mungkinkah Terjadi?
Korupsi memang sudah mengakar kuat dalam kekuasaan. Namun memberantas korupsi bukanlah hal yang mustahil dilakukan. Kehadiran teknologi dan budaya 'viral' ditambah kualitas pendidikan penduduk akan membantu proses pemberantasan itu. Begitu juga dengan visi Indonesia Emas 2045, ia bukanlah visi yang mustahil dicapai. Integrasi pemberantasan korupsi menjadi kunci mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Bangsa ini masih memiliki waktu kurang lebih 20 tahun lagi dalam menyongsong bonus emas itu. Memang tidak lama, tapi jika waktu itu dimaksimalkan guna pemberantasan korupsi tentulah visi Indonesia Emas 2045 itu akan mungkin terjadi. Dan segenap elemen bangsa, khususnya para netizen yang kerap mengawal pemberantasan korupsi akan mencetak sejarah baru dalam peranan bangsa ini.

Sumber:
[1]. CNN Indonesia. 2024. 3 Capres-Cawapres Tiba di KPK Hadiri Acara Paku Integritas. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240117194059-617-1050901/3-capres-cawapres-tiba-di-kpk-hadiri-acara-paku-integritas (Diakses pada 19 Januari 2024, pukul 11.21 WIB).

[2]. TI Indonesia. 2023. Indeks Presepsi Korupsi Indonesia 2022. https://ti.or.id/indeks-persepsi-korupsi-indonesia-2022-mengalami-penurunan-terburuk-sepanjang-sejarah-reformasi/ (Diakses pada 19 Januari 2024, pukul 11.21 WIB).
[3]. ICW. 2023. Laporan Akhir Tahun ICW 2022. https://antikorupsi.org/id/laporan-akhir-tahun-icw-2022#:~:text=Menurut%20catatan%20TI%20Indonesia%2C%20peringkat,Timor%20Leste%2C%20Vietnam%20dan%20Thailand. (Diakses pada 19 Januari 2024, pukul 11.21 WIB).

[4]. Joniarta, I W. 2018. Bantalitas Korupsi di Indonesia (Suatu Tinjauan Dari Prespektif Budaya). Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, Vol. 2(1), hlm. 149-156.

[5]. MC. Ricklefs. 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: Serambi.

[6]. Suraji. 2008. Sejarah Panjang Korupsi di Indonesia & Upaya Pemberantasannya. Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik, Vol. 12 (2), hlm. 135-148.

[7]. Bappenas. 2023. SDGs Adalah Pokok Penting Acuan Mencapai Indonesia Emas 2045. https://sdgs.bappenas.go.id/sdgs-adalah-pokok-penting-acuan-mencapai-indonesia-emas-2045/ (Diakses pada 19 Januari 2024, pukul 11.21 WIB).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun