Mohon tunggu...
Nevi Puspitorini Nugrahaningtyas
Nevi Puspitorini Nugrahaningtyas Mohon Tunggu... pegawai negeri -

http://www.myearthheart.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Think Out of The Box

4 Desember 2012   09:27 Diperbarui: 4 April 2017   16:46 4073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Mungkin sebenarnya yang kita perlukan dalam berpikir diluar kotak yang mengukung kita adalah suatu keseimbangan (to balance in our life). Jadi tanda hitam putih dalam Yin dan Yang itu bukannya tanpa makna. Maknanya sangat mendalam. Berpikir diluar kotak dapat kita terapkan dalam semua unsur kehidupan yang kita jalani ini. Menjadikan seimbang antara sisi kiri dan sisi kanan. Terkadang kita harus bersikap skeptik walaupun bukan skeptik yang sempurna. Menjadi beda bukan berarti itu hal yang buruk. Berhati-hati dalam peracunan media entah elektronik entah media cetak atau media-media lainnya, sehingga kita tak hanya terpaku pada pembentukan opini yang mereka tawarkan. Atau misalkan contoh ekstrimnya adalah mencoba tidak memandang negatip para anjal (anak jalanan) yang berkeliaran dijalan, itu lebih mudah dilakukan daripada melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk mereka, seperti membuat rumah singgah dan memberikan edukasi pada mereka. Paling tidak kita merubah dulu cara pandang kita. Mungkin dengan berpikir, siapa sih yang ingin berkeliaran dijalan seperti itu, mungkin tak ada yang mengajarkan pendidikan baik umum ataupun agama/moral pada mereka, karena keluarga merekapun minim pendidikan dibandingkan kita. Bisa jadi seperti itu yang harus kita pikirkan saat memandang para anjal tersebut.


Ada quote pribadi seorang kawan yang menurut saya luar biasa yang berkaitan dengan "Berpikir dilluar kotak" ini yaitu : "Melihat tidak dengan satu sudut pandang, Berjalan tidak dengan satu titik keseimbangan, Berpikir tidak dengan satu pola pikir" Dan saya sangat berharap saya dapat menerapkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun