kulihat dari pintu.
tetangga sedang mabuk tak terkira.
setelah ia ditinggal anak istrinya.
sebab tak lagi bekerja.
ia suka pura-pura mabuk.
padahal ia sudah gila.
kututup lagi pintu.Â
berbaring melihat atap-atap kamar.
"kapan lagi kusentuh tangan wanita?"
gumamku.
"hanya untuk sekedar berbagi semeja"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!