"itu.. nganu mas, sebenarnya saya habis ditolak cewek", bagong curhat
"bagus, teruslah sendirian sampai bertemu dengan seseorang yang mencerminkan nilaimu", petruk menirukan kalimat bagong lalu pulang memanggul sekarung rumput.
"woooi, petruk edyan! dengarkan aku! Kita seharusnya menghargai diri sendiri, sehingga kita tidak terpaku untuk sebuah cinta yang menyamar." teriak bagong dengan ludah yang muncrat sampai memenuhi jurang.
langit retak menjingga, terpisah dibarat warna gelap dan terang di timur. senja menghampiri bagong yang tetap berdiri sendakep dan melotot ke arah petruk yang tertawa terpingkal-pingkal sampai air matanya memenuhi jurang sebelah karena orasi terakhir si bagong. []
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI