Mohon tunggu...
Eko Arif Prasetyo
Eko Arif Prasetyo Mohon Tunggu... Freelancer - ingin segera menghamili istriku

Study at Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bagong Curhat lewat Orasi

17 Agustus 2013   13:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:12 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"itu.. nganu mas, sebenarnya saya habis ditolak cewek", bagong curhat

"bagus, teruslah sendirian sampai bertemu dengan seseorang yang mencerminkan nilaimu", petruk menirukan kalimat bagong lalu pulang memanggul sekarung rumput.

"woooi, petruk edyan! dengarkan aku! Kita seharusnya menghargai diri sendiri, sehingga kita tidak terpaku untuk sebuah cinta yang menyamar." teriak bagong dengan ludah yang muncrat sampai memenuhi jurang.

langit retak menjingga, terpisah dibarat warna gelap dan terang di timur. senja menghampiri bagong yang tetap berdiri sendakep dan melotot ke arah petruk yang tertawa terpingkal-pingkal sampai air matanya memenuhi jurang sebelah karena orasi terakhir si bagong. []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun