Mohon tunggu...
Early Puspita Liana
Early Puspita Liana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

mahasiswi psikologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Keimanan pada Hari Akhir di Tengah Gaya Hidup Modern

21 Januari 2025   08:45 Diperbarui: 21 Januari 2025   08:56 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa Iman kepada Hari Akhir Penting?

            Iman kepada hari akhir adalah salah satu rukun iman yang wajib diyakini oleh setiap Muslim, karena hal ini merupakan bagian integral dari ajaran Islam. Keyakinan ini mengajarkan bahwa kehidupan dunia ini bersifat sementara, dan setiap perbuatan yang dilakukan di dunia akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. Dalam Surah Al-Zalzalah ayat 7-8, Allah berfirman:

"Barangsiapa yang melakukan kebaikan meskipun sebesar zarrah, pasti dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang melakukan keburukan meskipun sebesar zarrah, pasti dia akan melihat balasannya."

Ayat ini menegaskan bahwa setiap perbuatan, sekecil apapun, akan diperhitungkan oleh Allah. Tidak ada satu pun tindakan yang terlewat tanpa penilaian-Nya, baik itu perbuatan baik atau buruk. Oleh karena itu, keyakinan terhadap hari akhir mendorong setiap Muslim untuk senantiasa berbuat kebaikan, menghindari keburukan, dan menjaga amal perbuatan mereka sepanjang hidup.

Selain itu, iman kepada hari akhir juga memberikan ketenangan bagi mereka yang merasa tidak mendapatkan keadilan di dunia. Kadang-kadang, hidup ini penuh dengan ketidakadilan, penindasan, atau penderitaan yang tampaknya tidak mendapat penyelesaian. Namun, dengan keyakinan bahwa Allah akan menegakkan keadilan yang sempurna di akhirat, seorang Muslim akan lebih sabar dan ikhlas dalam menghadapi ujian hidup. Mereka meyakini bahwa ketidakadilan yang mereka alami di dunia akan mendapat balasan yang adil di akhirat, baik berupa pahala bagi yang sabar maupun hukuman bagi yang zalim.

Keyakinan ini juga memperkuat niat untuk terus memperbaiki diri, karena setiap amal baik maupun buruk akan dimintai pertanggungjawaban. Dengan demikian, iman kepada hari akhir tidak hanya mendorong seseorang untuk berbuat baik, tetapi juga menjadi pengingat agar menjalani hidup dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, menyadari bahwa kehidupan abadi adalah kehidupan setelah mati.

Tantangan yang Dihadapi Keimanan dalam Gaya Hidup Modern

Gaya hidup modern membawa berbagai tantangan yang dapat melemahkan keimanan terhadap hari akhir, di antaranya:

  • Materialisme dan Konsumerisme
  • Kehidupan modern sering kali mengukur keberhasilan seseorang berdasarkan pencapaian materi, seperti kekayaan, status sosial, dan kepemilikan barang-barang mewah. Hal ini mendorong banyak orang untuk lebih fokus pada pencapaian duniawi daripada mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Dalam masyarakat yang sangat menghargai kemewahan dan kemajuan teknologi, banyak individu terjebak dalam perlombaan untuk memperoleh harta, rumah besar, mobil mewah, atau posisi tinggi, tanpa menyadari bahwa semua itu hanya sementara dan tidak dapat memberikan kebahagiaan yang abadi. Keinginan untuk terus mengejar hal-hal materi sering kali mengalihkan perhatian dari nilai-nilai spiritual dan tanggung jawab agama, sehingga mengurangi kesadaran akan pentingnya mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat yang kekal.
  • Kehidupan yang Sibuk
  • Jadwal yang padat dan kesibukan pekerjaan sering kali membuat banyak orang lupa untuk menyisihkan waktu untuk merenung dan memperkuat ikatan spiritual dengan Allah. Rutinitas yang sibuk, termasuk memenuhi tuntutan pekerjaan, tenggat waktu, serta kewajiban sosial lainnya, sering kali mengalihkan perhatian dari kewajiban ibadah. Waktu yang seharusnya digunakan untuk shalat, membaca Al-Qur'an, atau menghadiri kajian agama sering kali terlewatkan karena fokus pada tuntutan duniawi. Hal ini menyebabkan jarak antara individu dan aspek spiritual mereka, yang seharusnya menjadi dasar untuk memperoleh kedamaian hati dan keseimbangan hidup. Akibatnya, banyak orang merasa lelah atau kosong secara batin karena tidak menjaga hubungan yang kuat dengan Allah di tengah kesibukan dunia.
  • Hedonisme
  • Gaya hidup yang terlalu mengutamakan kesenangan duniawi sering kali mengabaikan prinsip-prinsip agama. Hiburan berlebihan, seperti pesta yang tiada batas, pergaulan bebas, dan perilaku permisif, membuat banyak orang lupa akan tanggung jawab spiritual mereka. Kegiatan-kegiatan seperti berpesta, konsumsi alkohol, atau perilaku yang cenderung mengarah pada kesenangan sesaat sering kali menggeser perhatian dari kewajiban beribadah, merenung, atau memperdalam ilmu agama. Dalam situasi seperti ini, banyak orang lebih terfokus pada kesenangan duniawi dan melupakan kewajiban mereka terhadap agama, seperti shalat, membaca Al-Qur'an, atau berbuat baik kepada sesama. Hal ini menyebabkan hubungan mereka dengan Tuhan dan ajaran agama menjadi terabaikan, serta mengurangi kesadaran akan tujuan hidup yang sejati, yaitu kehidupan abadi setelah mati.
  • Kemajuan Teknologi
  • Meskipun teknologi memberikan banyak manfaat, seperti kemudahan komunikasi dan akses informasi, teknologi juga dapat menjadi pengalih perhatian. Media sosial, game online, dan konten digital sering membuat seseorang lebih fokus pada layar daripada merenung atau memikirkan tujuan hidup yang lebih dalam. Hal ini mengalihkan perhatian dari kewajiban spiritual dan refleksi diri yang penting.
  • Individualisme yang Berlebihan
  • Kehidupan modern cenderung mendorong pola pikir individualistis, di mana kepentingan pribadi menjadi prioritas utama. Hal ini dapat mengurangi rasa tanggung jawab sosial dan spiritual, termasuk keyakinan terhadap kehidupan setelah mati. Fokus pada pencapaian pribadi, seperti karier dan kekayaan, sering kali mengabaikan kewajiban agama dan perhatian terhadap sesama.

Menghadapi Tantangan Modernisasi dengan Iman Yang Kuat

            Di tengah berbagai tantangan yang ditimbulkan oleh modernitas, penting untuk memahami bahwa Islam tidak menentang kemajuan, tetapi memberikan panduan agar kemajuan tersebut tidak mengalihkan manusia dari tujuan hidup yang sejati. Berikut beberapa langkah praktis untuk menjaga keimanan di era modern:

  • Mengintegrasikan Nilai-Nilai Akhirat ke dalam Aktivitas Modern
  • Setiap aktivitas yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari bisa dijadikan ibadah jika dilakukan dengan niat yang ikhlas. Contohnya, bekerja untuk mencari nafkah yang halal bukan hanya tanggung jawab duniawi, tetapi juga tanggung jawab akhirat.
  • Mengedukasi Generasi Muda tentang Hari Akhir
  • Penting untuk mengenalkan konsep kehidupan setelah mati kepada generasi muda dengan cara yang relevan dan mudah dimengerti. Memanfaatkan media sosial dan teknologi dapat menjadi sarana efektif untuk menyampaikan dakwah dengan cara yang menarik dan mudah diakses.
  • Memanfaatkan Kemajuan Teknologi secara Bijak
  • Alih-alih menjadi korban dari perkembangan teknologi, kita sebaiknya memanfaatkannya untuk mendukung ibadah dan memperkuat keimanan. Aplikasi pengingat waktu shalat, konten dakwah di platform digital, dan komunitas Islami online bisa menjadi alat yang berguna dalam menjaga kedekatan dengan Allah.
  • Mengembangkan Kesadaran Sosial
  • Hidup bukan hanya tentang kepentingan diri sendiri, tetapi juga tentang memberikan kontribusi kepada masyarakat. Bersedekah, membantu orang yang membutuhkan, dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial adalah cara untuk menanamkan nilai-nilai akhirat dalam kehidupan dunia modern.
  • Merenungi Tanda-Tanda Kiamat
  • Rasulullah SAW telah memberikan banyak petunjuk mengenai tanda-tanda kecil dan besar yang akan terjadi menjelang hari kiamat. Membaca dan merenungi tanda-tanda tersebut dapat mengingatkan kita bahwa kehidupan dunia ini bersifat sementara. Dengan kesadaran ini, kita akan lebih termotivasi untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan yang kekal.

Iman kepada hari akhir adalah landasan yang harus dijaga di tengah tantangan modernitas. Dengan keyakinan ini, kita hidup dengan tujuan yang jelas dan bertanggung jawab. Dunia hanya sementara, akhirat tujuan sejati. Semoga Allah memberi kekuatan untuk tetap istiqamah dan menjadi teladan bagi generasi mendatang dalam menjaga iman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun