Mohon tunggu...
Earl 07
Earl 07 Mohon Tunggu... -

here n now, be better n better :-)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ekonomi Demokrasi Manusia

1 September 2013   23:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:30 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

setiap hari kita mendengar berbagai keluhan. kenapa harus mengeluh?

manusia tidaklah ditakdirkan untuk menjadi pengeluh, tapi pengubah. pengubah ke arah yang lebih baik, harapannya.

perubahan besar terhadap bumi tercinta ini hanya akhirny terasa setelah setiap manusia dapat mendapatkan hal yang di inginkan dengan menukarnya dengan uang. uang yg dia dapatkan setelah menjawab permintaan pasar.
bayangkan setiap baju yang kita pakai saja akan sangat membutuhkan waktu yang lama apabila hanya dikerjakan sendiri. mulai dari menanam kapasny, menunggu hingga berbuah dan dan dapat di petik. mengumpulkanny. memintalny menjadi benang, menenunny menjadi kain, menjahitny menjadi baju, menyablonny. akan butuh waktu berbulan-bulan. dan sekarang kita telah dapat mendapatknny setara dengan bekerja kurang dari satu bulan.

uang yang pada akhirny membuat perekonmian menjadi lebih lancar dan cepat. tapi juga menimbulkan masalah.

manusia di bumi ini mejadi sebuah sistem besar bernama perekonomian. dengan uang sebagai rantai pengikatnya.

sebuah hal yang cukup unik apabila kita mengamati adanya sedikit banyak kesamaan antara demokrasi dengan perekonomian kita sekarang.

mereka sama-sama di gerakkan oleh permintaan dan penyediaan. sama-sama ditentukan oleh suara mayoritas. dan sama-sama dipimpin oleh orang-orang yang mampu memahami dan menguasai mayoritas dengan menguasai publikasi.

salah satu kelemahan demokrasi adalah publikasi menjadi faktor penentu disana. publikasi adalah mata dan telinga mayoritas.

untuk mengurangi risiko kelemahan ini. dibuatlah berbagai kebijakan.
semakin tinggi persaingan dalam media massa maka akan semakin baik, dan masyarakat haruslah di cerdaskan, sehingga mampu memilah dan memilih dari media masa yang beragam.

tidak ada yang salah atau benar bagi demokrasi selain yang menjadi pilihan mayoritas.

dan bagi perekonomian tidak ada yang salah atau benar, selain membuat permintaan dan penyediaan berjalan.

tapi manusia lebih dari sekadar demokrasi atau ekonomi.
manusia memiliki sistem nilai yang mampu memilih untuk menjadi minoritas ataupun rugi.

merdeka!
meski bukan lagi bulan agustus, haha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun