setiap hari kita mendengar berbagai keluhan. kenapa harus mengeluh?
manusia tidaklah ditakdirkan untuk menjadi pengeluh, tapi pengubah. pengubah ke arah yang lebih baik, harapannya.
perubahan besar terhadap bumi tercinta ini hanya akhirny terasa setelah setiap manusia dapat mendapatkan hal yang di inginkan dengan menukarnya dengan uang. uang yg dia dapatkan setelah menjawab permintaan pasar.
bayangkan setiap baju yang kita pakai saja akan sangat membutuhkan waktu yang lama apabila hanya dikerjakan sendiri. mulai dari menanam kapasny, menunggu hingga berbuah dan dan dapat di petik. mengumpulkanny. memintalny menjadi benang, menenunny menjadi kain, menjahitny menjadi baju, menyablonny. akan butuh waktu berbulan-bulan. dan sekarang kita telah dapat mendapatknny setara dengan bekerja kurang dari satu bulan.
uang yang pada akhirny membuat perekonmian menjadi lebih lancar dan cepat. tapi juga menimbulkan masalah.
manusia di bumi ini mejadi sebuah sistem besar bernama perekonomian. dengan uang sebagai rantai pengikatnya.
sebuah hal yang cukup unik apabila kita mengamati adanya sedikit banyak kesamaan antara demokrasi dengan perekonomian kita sekarang.
mereka sama-sama di gerakkan oleh permintaan dan penyediaan. sama-sama ditentukan oleh suara mayoritas. dan sama-sama dipimpin oleh orang-orang yang mampu memahami dan menguasai mayoritas dengan menguasai publikasi.
salah satu kelemahan demokrasi adalah publikasi menjadi faktor penentu disana. publikasi adalah mata dan telinga mayoritas.
untuk mengurangi risiko kelemahan ini. dibuatlah berbagai kebijakan.
semakin tinggi persaingan dalam media massa maka akan semakin baik, dan masyarakat haruslah di cerdaskan, sehingga mampu memilah dan memilih dari media masa yang beragam.
tidak ada yang salah atau benar bagi demokrasi selain yang menjadi pilihan mayoritas.
dan bagi perekonomian tidak ada yang salah atau benar, selain membuat permintaan dan penyediaan berjalan.