Mohon tunggu...
Financial

Prinsip Produksi dalam Ekonomi Islam

3 Maret 2019   17:41 Diperbarui: 3 Maret 2019   18:08 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A.PRODUKSI KEBUTUHAN DASAR

Abu ishaq al-syathibi telah mengemukakan teori tentang the bacic need; ygterangkum dalam konsep maqashis al-syariah. Suatu teori dasar yg sejatinya bisa mengaruhi aktivitas produksi untuk mencukupi segala macam kebutuhsan manusia.. dalam islam, seharusnya hal inilah yg menjadi alasan bagi pelaku industri, ketika ingin memproduksi suatu barang atauy jasa yg dibutuhkan oleh konsumen.

Aktyifiotas produksi adalahmenambah kegunaan suatu barang, hal ini bisa direalisasikan apabila kegunaan suatu barang bertambah baik dengasn cara memberi manfaat yg benar benar baru bmaupun manfaat yg melebihi manfaat yang telah ada sebelumnya, ekonomi islam yg cukup konsep dengan teori produksi adalah imam alghazali. Ia menganngap pencarian ekonomi bagian dari ibadah individu.

Jika sekelompok orang sudah berkecipung dalam memproduksi barang barang tersebut dalam jumlah yanga sudah mencukupi kebutuhsan masyarakat, maka kewajiban seluruh masyarakat sudah terpenuhi. Namun jika tidak ada seorang pun yg melibatkan diri dalam kegiatan tersebut atu jika jumlah yg di produksi tidak mencukupi, maka semua orang akan dimintai pertanggung jawaban diakhirat kelak. Al-ghazali beralasan bahwa sesungguhnya ketidakseimbangan yg menmyangkut barang barang kebutuhan pokok akan cenderung menciptakan kondisi kerusakan dalam masyarakat. Pemenuhan kebutuhan manusia pada tingkatan yg moderat menimbulkan dua amplikasi, yaitu;

1.Produsen hanya menghasilkan barang /jasa yg menjadi kebutuhan. Meskipun belum tentu merupakan keinginandari konsumen

2.Kulitas produksi tidak akan berlebih , tetapi hanya sebatas kebutuhan yg wajar. Produksi baranmg/jasas secara berlebihan tidak saja menimbulkan mis-alokasi sumber daya ekonomi dan kemubaziran.

Islam menganjurkan umatnya untuk memproduksi dan berperan dalam berbagai bentuk aktivitas ekonomi yaitu prtanian, perkebunan, perikanan, dan perdagangan. Jika sang pekerja bersikap konsisten terhadap peraturan ALLAH, suci niatnya dan tidak melupakannya. Dari jabi, diriwayatkanoleh baihaqi bahwa rosulullah SAW bersabda; "kejahatan yg paling bahaya dimuka bumi ini ialah pengangguran". Karena pada dasarnya , pekerjaan duniawi tidak bermanfaat bagi individu lainnya, tetapi juga penting untuk mencapai kemaslahatan secara umum.

B.FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DALAM ISLAM

Dalam aktivitas produksinya produsen mengubah beberapa faktor menjadfi barang/jasa. Faktor produksi tetap adalah faktor yg jumlah penggunaaannya tidakl tergantung jumlah produksi. Sedangkan faktor produksi variabel tergantung pada tingkat produksinya. Lebih lanjut lagi ghazali menyebutkan beberapa faktor produksi antara lain; tanah, tenaga kerja, modal, manajemen produksi, tenologi, bahann baku. Dalam pengertian ekonomi, produksi mencangkup industri dan jasa se[perti; penggalian tambang, memncing ikan, pertanian, mengubah barang mentah menjadi jadi.

Konsep islam mengenai kekayaan memiliki basis yg amat luas. Tuhan telah menciptakan manusia dan mengetahui hakikat manusia itu dengan keinginan menikmatinya. AL-Qur'an menyatakan; "dijadikan indah pada manusia yg kecintaan pada apapa yg diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari emas, perak, kuda pilihan, binatang binatang ternak, dan sawah ladang" (QS. Ali'imran[30];14).

Dalam memandang arti penting produksi kekayaan untuk kelangsungan hidup manusia. Al-Qur'an mengizinkan manusia untuk mencari kehidupan dengan cara melakukan perdagangan bahkan selama menunaikan ibadah haji; "tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia dari tuhanmu maka apabila kamu bertolak dari 'arofat. Bedzikirlah pada ALLAH di masya'arilham. Dan berdzikirlah ALLAH sebagaimana yang ditunjukkannya kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar- benar masuk orang orang yang sesat(QS. Al-Baqarah[2];198).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun