Mohon tunggu...
Fery Cristian 08
Fery Cristian 08 Mohon Tunggu... -

TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN, PERTANIAN, UNIVERSITAS BENGKULU

Selanjutnya

Tutup

Nature

Biogas

21 Desember 2011   04:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:57 3845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh proses fermentasi dari bahan-bahan organik, termasuk kotoran manusia dan hewan, limbah rumah tangga, dan sampah-sampah organik secara anaerobik. Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar dan juga dapat menghasilkan listrik. Ada beberapa alasan mengapa biogas merupakan bahan bakar alternatif terbaik, di antaranya biogas memproduksi bahan bakar ramah lingkungan, biogas memiliki kandungan energi dalam jumlah yang besar, dan limbah biogas dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.
Biogas menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan. Biogas terbuat dari bahan-bahan alami, seperti kotoran manusia dan hewan, serta limbah-limbah organik lain. Karbon dalam biogas merupakan karbon yang diambil dari atmosfer oleh fotosintesis tanaman, sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan menambah jumlah karbon di atmosfer bila dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Biogas juga tidak menghasilkan limbah yang bisa mencemari lingkungan. Gas metana dalam biogas bisa terbakar sempurna. Sebaliknya, gas metana dalam bahan bakar fosil tidak bisa terbakar sempurna dan akan membahayakan lingkungan. Seperti kita ketahui, metana termasuk dalam gas-gas rumah kaca yang bisa menyebabkan pemanasan global (global warming). Sehingga penggunaan biogas bisa mencegah resiko terjadinya global warming.
Biogas memiliki kandungan energi tinggi yang tidak kalah dari kandungan energi dalam bahan bakar fosil. Nilai kalori dari 1 m3 biogas sekitar 6000 watt jam, setara dengan setengah liter minyak diesel. Oleh karena itu biogas sangat cocok menggantikan minyak tanah, LPG, butana, batu bara, dan bahan bakar fosil lainnya. Biogas mengandung 75% metana. Semakin tinggi kandungan metana dalam bahan bakar, semakin besar kalor yang dihasilkan. Oleh karena itu, biogas juga memiliki karakteristik yang sama dengan gas alam. Sehingga jika biogas diolah dengan benar, biogas bisa digunakan untuk menggantikan gas alam. Dengan demikian jumlah gas alam bisa dihemat.
Limbah biogas dapat digunakan sebagai pupuk. Limbah biogas, yaitu kotoran ternak yang telah hilang gasnya (slurry) merupakan pupuk organik yang sangat kaya akan unsure-unsur yang sangat dibutuhkan tanaman. Bahkan, unsur-unsur tertentu seperti protein, selulose, dan lignin tidak bisa digantikan oleh pupuk kimia. Dengan demikian kita juga bisa mengurangi anggaran untuk membeli pupuk.

Potensi Biogas di Indonesia

Potensi biogas sangat berkaitan dengan jumlah populasi ternak dan pola pemeliharaan ternak.
Kontribusi produksi KTS berdasarkan adalah sebagai berikut :
1. Ternak ruminansia : 82,12 %

2. Ternak Non Ruminansia : 7,38 %

3. Ternak unggas : 10,50 %
Berdasarkan produksi KTS/tahun sebesar 80,19 juta ton akan mengkasilkan pupuk organik sebayak 32 juta ton yang dapat dipakai pada lahan pertanian seluas 3,2 juta Ha. Nilai pupuk organik yang dihasilkan adalah sebesar Rp 11,2 triliun (asumsi harga pupuk sebesar Rp 350/kg)
Produksi biogas yang dihasilkan setara dengan 4 juta kilo liter minyak tanah/tahun. Sedangkan Impor minyak tanah setiap tahun sebanyak 2,28 juta kilo liter, sehingga bila 50 % KTS diolah menjadi biogas, maka pemerintah tidak perlu lagi mengimpor minyak tanah.
Berdasarkan data diatas potensi ketersediaan biogas yang dapat dipergunakan oleh rumah tangga masyarakat pedesaan setara dengan 10.985.502 liter minyak tanah , yang apabila kebutuhan rata – rata minyak tanah rumah tangga 1.25 liter/hari, maka energi biogas ini dapat memenuhi kebutuhan 8.788.401 rumah tangga.

Dengan asumsi masyarakat pedesaan membeli minyak tanah seharga Rp 1.200 /liter, jumlah uang masyarakat yang biasanya untuk membeli minyak tanah dapat dipergunakan untuk keperluan ian sebanyak Rp 4,8 triliun.
Subsidi Pemerintah terhadap minyak tanah sekitar Rp. 1.847/ltr pada saat harga minyak tanah import 45 Dollar Amerika Serikatdan nilai tukar rupiah terhadap dollar Rp. 9.000
Dengan demikian subsidi bahan baker minyak tanah dapat disaving sebesar RP 7,38 triliun. Dari angka diatas peran KTS apabila diproses dengan teknologi sederhana cukup signifikan dalam perekonomian masyarakat pedesaan dan nasional.

Bio digester dibuat dari bangunan permanen (pasangan batu bata, batu kali dan semen) dengan ruang penyimpanan gas berada diatasnya. Bagian dasar digester dibuat dari pasangan batu kali dan semen, yang berguna untuk mencegah rembesan kotoran tersebut ke tanah, serta bagian atasnya dibuat dari pasangan bata dan semen. Khusus bagian atas, dimana tempat pengumpul gas maka tidak boleh terjadi kebocoran walaupun ukuran kecil sekali. Jika hal itu terjadi maka gas akan mudah keluar sehingga sistem tidak bekerja dengan baik.

Model Biogas Digester
Seperti telah diuraikan diatas bahwa proses fermentasi dari bahan organik terjadi di dalam bio-digester. Biodigester adalah tabung (ruang) yang tertutup rapat dan hampa udara. diantara beberapa model bio-digester yang dikenal diantaranya seperti yang telah dioperasionalkan oleh Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah adalah model fixed dome digester (digester permanen) yang berbentuk setengah bola, digester ini ruangan untuk gasnya sudah tetap sehingga jika produksi gasnya berlebihan akan keluar sendiri melalui lubang pengeluaran.
Potensi Gas yang Dihasilkan

Dampak Teknologi Biodigester

Teknologi Biodigest juga berdampak positif terhadap lingkungan sebagai berikut :
1). Tidak menghasilkan asap (emisi)
2). Lingkungan peternakan menjadi bersih/higienes
3). Kuman-kuman pathogen menjadi mati karena proses an aerob
4). Pupuk organik yang dihasilkan lebih baik karena biji-bijian rumput liar yang ikut termakan ternak akan mati, sehingga pupuk tersebut tidak ikut menyebarkan gulma atau rumput liar pada areal tanaman yang dipupuk dengan pupuk organic hasil biodegester.
5). Dapat mencegah kerusakan hutan akibat pengambilan kayu bakar oleh penduduk sekitar hutan.
6). Erosi tanah dapat dicegah karena hutan tidak dirambah penduduk untuk keperluan kayu bakar. Dengan demikian berdampak positif terhadap pencegahan erosi, penggundulan hutan dan pendangkalan daerah aliran sungai (DAS).

Manfaat bagi perekonomian nasional

Teknologi produksi biogas yang berasal dari ternak bila digerakan secara masal diseluruh atau sebahagian besar areal pemukiman yang mempunyai populasi ternak disamping manfaat secara mikro terhadap ekonomi rumah tangga peternak dan petani juga secara makro sangat besar manfaatnya bagi perekonomian nasional. Manfaat secara makro tersebut sebagai berikut :

1). Mengurangi konsumsi (pemakaian) minyak tanah, LPG dan kayu baker masyarakat desa atau pinggir kota.
2). Mengurangi angka subsidi BBM (minyak tanah, solar) pupuk
3). Dapat mengurangi pemakaian listrik, karena biogas dapat dipergunakan sebagai lampu penerang.
4). Mengurangi pemakaian pupuk kimia, karena disubstitusi pupuk organik.
5). Mengurangi pemakaian gas alam untuk produksi pupuk kimia
6.) Dibidang pertanian meningkatkan kesuburan tanah
7). Dampak positif terhadap lingkungan (emisi udara, kuman pathogen).
8). Meningkatkan efisiensi usaha budidaya ternak.
9). Sistem manajemen usaha budidaya peternakan rakyat, menjadi lebih baik karena ternak dikandangkan baik koloni maupun per peternak, sehingga pengawasan kesehatan hewan/ternak, pelayanan teknis, pendataan dan upaya peningkatan produksi, produktivitas, serta peningkatan kualitas hasil produk peternakan dapat dicapai secara optimal. Dengan demikian upaya meningkatkan kesejahteraan peternak juga optimal.

METHANOGEN BACTERIUM.
Proses atau reaksi sebagai berikut :
Bahan organik + air a hidrolisa a fermentasi a gas bio + slury
Proses hidrolisa dan fermentasi ini harus dilakukan dalam kondisi an aerob atau hampa udara . dengan demikian sifat kontruksi digester harus dibuat agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

Gas bio yang dihasilkan dari proses fermentasi terdiri dari : CH4 atau methane (60-70%),Co2 atau karbon dioksida (20-30%),O2 (1-4%),N2 (0,5-3%),Co atau karbon monoksida (1%) dan H2S (kurang dari 1%). Campuran gas bio ini menjadi mudah membakar jika memiliki kandungan gas methane sebesar lebih dari 50 %.

Apabila gas ini dibakar akan berwarna biru dan menghasil banyak energi panas. Satu meter kubik biogas setara dengan 5.200-5.900 Kcal atau apabila dipakai untuk memanaskan air dapat meningkatkan 130 Kg air dari 20 derajat sampai mendidih atau menyalakan lampu 50-100 watt selama 6 jam.

sumber


  1. http://faizar.wordpress.com/2008/05/25/biogas-sebagai-bahan-bakar-alternatif-asal-ternak/
  2. http://azellyaxs.blogspot.com/2008/08/bahan-bakar-biogas.html
  3. http://harry-chandra.blogspot.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun