Artinya adalah bahwa peran guru dalam proses pembelajaran terbatas pada pemberian pengetahuan; Siswa harus mengambil peran aktif dalam berlatih, mengajukan pertanyaan, dan terlibat dalam kegiatan pembelajaran lainnya. Akibatnya, peran guru dalam proses pembelajaran terbatas pada pemberian bimbingan dan penyediaan sumber daya sesuai kebutuhan siswa. Konstruktivisme berpendapat bahwa pengetahuan dapat diperoleh tidak hanya melalui pendidikan formal tetapi juga melalui pengalaman, diskusi, dan pengamatan dunia luar.
2.Murid belajar dengan cara yang lebih dinamis dan imajinatif
Artinya agar pengetahuan yang diperoleh siswa terkait dengan benar dan menyeluruh, mereka harus dapat memahami apa yang mereka pelajari baik di dalam maupun di luar kelas. Selain itu, siswa harus dapat menghubungkan konsep-konsep ilmiah baru dengan yang sudah mapan.
3.Pembelajaran menjadi lebih bermakna
Artinya adalah mengajarkan pengetahuan dalam kerangka penelitian lain sangat penting untuk pembelajaran yang bermakna. Ini berarti bahwa belajar melibatkan lebih dari sekadar mendengarkan guru. Siswa juga harus dapat menghubungkan materi yang mereka peroleh dari tema, tetangga, keluarga, surat kabar, televisi, dan sumber lain dengan pengalaman mereka sendiri.
4.Ada kebebasan dalam belajar
Dengan kata lain, siswa bebas untuk menggabungkan pengetahuan yang mereka pelajari di kelas dengan apa yang mereka pelajari di lingkungan mereka untuk membentuk konsep yang mereka antisipasi.
5.Pengulangan pelajaran yang dilakukan secara berulang
Ini berarti bahwa siswa akan merasa lebih mudah untuk terlibat dengan materi dan memiliki kepercayaan pada kemampuan mereka untuk memahaminya.
6.Penerapan yang sangat mudah.
Artinya siswa akan merasa mudah untuk menerapkan pengetahuan yang telah mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari mereka.