3. Tumbuhnya Ekstremisme
Polarisasi yang berakar pada politik identitas juga berisiko memunculkan ekstremisme. Sentimen yang terlalu mengagungkan identitas kelompok tertentu dan merendahkan kelompok lain dapat memicu aksi-aksi intoleran, diskriminatif, bahkan kekerasan. Hal ini berbahaya karena dapat memperuncing konflik dan mengancam stabilitas nasional.
Solusi untuk Mengatasi Polarisasi akibat Politik Identitas
1. Pendidikan Politik yang Inklusif
Salah satu cara untuk mengurangi dampak negatif politik identitas adalah melalui pendidikan politik yang inklusif. Masyarakat perlu diedukasi untuk lebih memahami pentingnya substansi kebijakan dalam memilih pemimpin, daripada terjebak pada sentimen identitas. Pendidikan politik yang menekankan nilai-nilai pluralisme, toleransi, dan kebhinekaan harus diperkuat di sekolah-sekolah dan di ruang publik.
2. Peran Media dalam Menyebarkan Informasi yang Benar
Media, baik media konvensional maupun media sosial, harus memainkan peran yang lebih besar dalam melawan misinformasi dan hoaks yang memicu politik identitas. Media harus proaktif dalam melakukan verifikasi informasi, menyebarkan narasi yang inklusif, serta mendorong diskursus politik yang berbasis data dan fakta.
Di sisi lain, pengguna media sosial perlu lebih sadar akan tanggung jawab dalam menyebarkan informasi. Literasi digital menjadi penting untuk menghindari masyarakat terjebak dalam ruang gema yang memperparah polarisasi.
3. Komitmen Elit Politik untuk Menolak Politik Identitas
Elit politik memegang peran kunci dalam menentukan arah politik nasional. Diperlukan komitmen dari para pemimpin politik untuk menolak penggunaan politik identitas sebagai alat kampanye. Mereka harus berfokus pada isu-isu kebijakan yang lebih relevan bagi kesejahteraan rakyat, seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Selain itu, partai politik juga perlu mengedepankan calon-calon pemimpin yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki rekam jejak yang baik dalam menjaga kerukunan sosial dan menolak penggunaan sentimen identitas dalam kampanye.