Mohon tunggu...
Dzunnur Azzukhrufiah Amna
Dzunnur Azzukhrufiah Amna Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI FISIP UNSRI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

Hobi saya nonton windah, dan ngefangirl, ayo stan stray kids!!😘

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Polarisasi Akibat Politik Identitas di Indonesia: Penyebab, Dampak, dan Solusi

4 Oktober 2024   15:41 Diperbarui: 4 Oktober 2024   16:11 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Tumbuhnya Ekstremisme

Polarisasi yang berakar pada politik identitas juga berisiko memunculkan ekstremisme. Sentimen yang terlalu mengagungkan identitas kelompok tertentu dan merendahkan kelompok lain dapat memicu aksi-aksi intoleran, diskriminatif, bahkan kekerasan. Hal ini berbahaya karena dapat memperuncing konflik dan mengancam stabilitas nasional.

Solusi untuk Mengatasi Polarisasi akibat Politik Identitas

1. Pendidikan Politik yang Inklusif

Salah satu cara untuk mengurangi dampak negatif politik identitas adalah melalui pendidikan politik yang inklusif. Masyarakat perlu diedukasi untuk lebih memahami pentingnya substansi kebijakan dalam memilih pemimpin, daripada terjebak pada sentimen identitas. Pendidikan politik yang menekankan nilai-nilai pluralisme, toleransi, dan kebhinekaan harus diperkuat di sekolah-sekolah dan di ruang publik.

2. Peran Media dalam Menyebarkan Informasi yang Benar

Media, baik media konvensional maupun media sosial, harus memainkan peran yang lebih besar dalam melawan misinformasi dan hoaks yang memicu politik identitas. Media harus proaktif dalam melakukan verifikasi informasi, menyebarkan narasi yang inklusif, serta mendorong diskursus politik yang berbasis data dan fakta.

Di sisi lain, pengguna media sosial perlu lebih sadar akan tanggung jawab dalam menyebarkan informasi. Literasi digital menjadi penting untuk menghindari masyarakat terjebak dalam ruang gema yang memperparah polarisasi.

3. Komitmen Elit Politik untuk Menolak Politik Identitas

Elit politik memegang peran kunci dalam menentukan arah politik nasional. Diperlukan komitmen dari para pemimpin politik untuk menolak penggunaan politik identitas sebagai alat kampanye. Mereka harus berfokus pada isu-isu kebijakan yang lebih relevan bagi kesejahteraan rakyat, seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Selain itu, partai politik juga perlu mengedepankan calon-calon pemimpin yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki rekam jejak yang baik dalam menjaga kerukunan sosial dan menolak penggunaan sentimen identitas dalam kampanye.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun