Mohon tunggu...
dzuliqa romiliaputri
dzuliqa romiliaputri Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa program studi pendidikan bahasa indonesia

Saya baru mencoba untuk membuat suatu karya tulisan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Interpretasi Hermeneutis: Kecantikan, Kutukan, dan Penderitaan dalam Perspektif Filsafat Bahasa pada Novel Cantik Itu Luka

25 Desember 2023   21:44 Diperbarui: 25 Desember 2023   22:39 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Melalui pendekatan hermeneutika, kita dapat memahami bagaimana kekerasan, ketidakadilan, dan penindasan yang dialami perempuan dalam novel ini dapat direfleksikan dalam pengalaman manusia secara lebih umum. Selain itu, novel ini juga menggambarkan bagaimana kutukan kecantikan dapat diinterpretasikan sebagai representasi beban sosial dan budaya yang ditimpakan pada perempuan dalam masyarakat patriarki. Penderitaan yang timbul akibat kekerasan, penindasan, dan konflik politik juga menjadi tema yang diungkapkan dalam novel ini, menggambarkan realitas sosial dan budaya di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan interpretasi hermeneutis, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang tema-tema tersebut dalam novel "Cantik Itu Luka". 

Artikel ini ditulis untuk memperdalam pemahaman tentang tema-tema yang ada dalam novel "Cantik Itu Luka", disarankan untuk membaca novel secara langsung, bahwa membaca novel secara langsung, kita dapat lebih merasakan dan memahami pengalaman tokoh-tokoh dalam cerita. Selain itu, dapat juga melakukan penelitian lebih lanjut dengan membandingkan novel ini dengan karya-karya sastra lain yang memiliki tema serupa. Hal ini dapat membantu dalam menggali pemahaman yang lebih luas tentang representasi kecantikan, kutukan, dan penderitaan dalam sastra. Anda juga dapat mendiskusikan novel ini dengan teman atau kelompok baca untuk mendapatkan perspektif dan pemahaman yang beragam. Melalui diskusi, kita dapat saling bertukar pikiran dan memperkaya pemahaman kita tentang novel ini maupun karya sastra lainnya. Terakhir, jangan ragu untuk berbagi pendapat dan pemahaman tentang novel ini dengan orang lain melalui media sosial atau platform diskusi online, karena dengan berbagi kita dapat menginspirasi dan mempengaruhi orang lain untuk membaca dan memahami karya sastra yang bernilai seperti "Cantik Itu Luka".

Daftar Rujukan

Talib, A.A. (2018). Filsafat Hermeneutika dan Semiotika. Palu: LPP-Mitra Edukasi

Hamidi, J. (2011). Hermeneutika Hukum. Malang: UB Press

Kurniawan, E. (2002). Cantik Itu Luka. Yogyakarta: Penerbit Jendela dan Akademi Kebudayaan Yogyakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun