Mohon tunggu...
Rais Dzulfikri
Rais Dzulfikri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Literasi Digital sebagai Upaya Meningkatkan Intelegensi Generasi Muda yang Unggul dan Kompetitif

23 November 2021   07:55 Diperbarui: 23 November 2021   08:01 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudahan yang ditawarkan oleh buku digital dalam proses belajar sangatlah menarik untuk diterapkan. Dengan menerapkan buku digital seorang dapat dengan mudah dalam mengakses buku. Eksistensi dari adanya buku digital merupakan salah satu contoh sumber literasi yang disajikan oleh teknologi saat ini. Sudah sepatutnya generasi sekarang memiliki minat baca yang tinggi sebab akses dalam mencari sumber literasi sangatlah banyak sehingga kesempatan ini tidak boleh disia-siakan begitu saja.

Menerapkan Literasi Digital

Seperangkat keterampilan terpadu yang disajikan, dengan strategi konservatif, sebagai sesuatu yang dapat diperoleh siapa pun, dapat diungkapkan sebagai cerminan karakteristik kepribadian, yang mungkin bawaan, tidak mudah diperoleh oleh semua orang, dan tentu saja tidak pada tingkat yang sama. 

Kemudian, jika hal ini terjadi, rekomendasi didaktik yang diturunkan dari literatur literasi digital saat ini, yaitu, bahwa setiap orang harus memperoleh keterampilan ini, tampaknya agak sulit. Bahkan, pendekatan pluralistik paralel untuk belajar mengarah pada kesimpulan yang sangat berbeda: pertama dan terutama, individu harus didorong untuk mengikuti kekuatan pribadi mereka (dijelaskan secara berbeda dalam hal "gaya belajar", "kecerdasan", atau "tipe kepribadian") dan berinvestasi dalam memperoleh atau meningkatkan kekuatan lain hanya sejauh investasi semacam itu tampaknya bermanfaat secara pribadi. 

Pendukung pandangan pluralistik belajar bahkan mungkin mengatakan bahwa bukan individu yang harus beradaptasi dengan komputer, tetapi komputer yang harus beradaptasi dengan individu. Dari keadan tersebut individu dituntut memiliki keterampilan dalam menjalankan komputer. Ketika seorang telah menguasai dalam menjalankan komputer maka dia dapat dengan mudah mengakses berbagai konten yang disediakan oleh komputer.

Penyediaan akses internet adalah sebuah upaya yang penting dalam mengembangkan ilmu pengetahuan di era digital saat ini. Sumber belajar yang dibutuhkan bisa dididapatkan dengan mudah melalui penggunaan akses internet. Kebutuhan masyarakat untuk memperoleh pengetahuan dalam mengasah keterampilan harus ditunjang dengan ketersediaan akses internet yang ada di lingkungan masyarakat. 

Misalnya, terdapat akses internet di desa yang khusus yang disediakan untuk masyarakat; pada ruang publik lainnya, seperti terminal, perpustakaan umum, bandara, pelabuhan tersedia akses internet untuk masyarakat; menyediakan bahan bacaan yang bertemakan digital; menyediakan bahan bacaan dalam bentuk salinan lunak; atau penyediaan alat peraga sebagai sumber belajar terkait dengan literasi digital. Dalam ruang publik tersedia layar dan papan informasi digital sehingga dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan informasi dan pengetahuan baru. (Nurchaili, 2016)

Hadirnya buku digital dapat menjadi sebuah solusi dalam menumbuhkan budaya literasi khususnya pada dunia pendidikan, dan umumnya pada masyarakat Indonesia. Berbagai keunggulan dan daya tarik yang ditawarkan oleh buku digital diharapkan dapat menumbuhkan minat baca masyarakat Indonesia sehingga kemampuan literasinya semakin meningkat. Melalui peningkatan budaya literasi, masyarakat Indonesia akan bergerak menuju masyarakat belajar (learning society). 

Prinsip belajar dalam abad 21 menurut UNESCO (1996) harus didasarkan pada empat pilar yaitu: a. learning to thing (belajar berpikir); b. learning to do (belajar berbuat), c. learning to be  (belajar untuk tetap hidup), dan d. learning to live together (belajar hidup bersama antar bangsa). Berangkat dari terwujudnya masyarakat belajar (learning society) maka akan tercapai bangsa yang cerdas (educated nation) sesuai dengan amanat Undang- Undang Dasar 1945 menuju masyarakat Madani (civil society).  (Nurchaili, 2016)

Kesimpulan

Literasi digital biasanya dipahami sebagai kombinasi keterampilan teknis-prosedural, kognitif dan emosional sosial. Penyediaan akses digital adalah sebuah upaya yang penting dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Dengan hadirnya buku digital dapat menjadi sebuah solusi dalam menumbuhkan budaya literasi khususnya pada dunia pendidikan. Keberhasilan dalam membangun literasi digital merupakan sebuah indikator pencapaian pada bidang pendidikan dan kebudayaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun