Mohon tunggu...
Dzulfian Syafrian
Dzulfian Syafrian Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Researcher at INDEF | Teaching Assistant at FEUI | IE FEUI 2008 | HMI Activist.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pergerakan Mahasiswa: Dahulu, Kini, dan Nanti

20 Desember 2010   05:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:34 7934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Empat Tugas Utama

Dalam tulisan kali ini, saya ingin memberikan sepercik pemikiran saya tentang beberapa tugas utama yang harus dilakukan oleh semua elemen gerakan mahasiswa. Hal ini penting karena mulai nampak terlihat gerakan mahasiswa mulai melupakan tugas-tugas utama mereka ini. Setidaknya ada empat tugas utama dari pergerakan mahasiswa : gerakan moral, intelektual, pemberdayaan masyarakat, dan pengkaderan.

1. Gerakan Mahasiswa sebagai Gerakan Moral

Mahasiswa dikenal dengan sekelompok manusia yang memiliki nilai idealisme sangat tinggi. Idealisme saat mahasiswa konon katanya sedang berada di level teratas. Hal ini wajar karena mahasiswa memiliki posisi yang diuntungkan. Di satu sisi, mereka telah memiliki kemandirian dalam sisi menentukan pilihan dan bertindak, namun di sisi lain mahasiswa sedikit-banyak masih didukung secara finansial oleh orang tuanya sehingga permasalahan "dapur" tidak terlalu menjadi permasalahan bagi mereka. Berbeda ketika orang yang sudah bekerja terlebih-lebih berkeluarga. Bagi orang yang telah berkeluarga, perhatian utamanya pasti diberikan untuk keluarga dia sendiri, sedangkan mahasiswa lebih bebas untuk bergerak sehingga energi untuk memberikan manfaat bagi masyarkat sekitar cukup besar.

Selain itu, salah satu yang harus disadari adalah mahasiswa adalah insan pembelajar. Proses belajar pasti sering mengalami pasang-surut. Tidak selamanya dalam proses pembelajaran mahasiswa akan berjalan mulus. Pastilah ada beberapa kejadian yang membuat manusia belajar lebih dalam, yaitu belajar dari kesalahan. Jadi, adalah wajar jika mahasiswa berbuat salah karena memang sebagai seorang pembelajar berbuat kesalahan adalah suatu hal yang lumrah.

Kesalahan terkadang justru menjadi pemebelajaran paling efektif dalam hidup kita. Hanya saja yang perlu diingat adalah jangan sampai ketika kita membuat kesalahan, kita justru membuat kesalahan yang serupa. Jika hal itu terjadi, kita bukanlah seorang pelajar tetapi tidak jauh berbeda dengan keledai dungu yang jatuh ke dalam lubang yang sama.

Itulah mengapa pergerakan mahasiswa itu harus bersifat idealisme-moral. Gerakan mahasiswa harus berdasarkan nilai-nilai luhur. Nilai-nilai ideal yang harus terjadi di masyarakat. Memang terkesan dan terdengar normatif tetapi memang gerakan mahasiswa harus menuntut hal-hal yang bersifat normatif atau belum sesuai dengan keadaan yang ideal? Kenapa? Karena yang harus dipahami oleh para aktivis mahasiswa adalah bahwa mahasiswa bukanlah seorang policy maker. Seorang policy maker harus dihadapkan pada kondisi real dan tuntutan ideal.

Lalu dimana peran mahasiswa? Peran mahasiswa di sini adalah sebagai kontrol sosial atau watch dog terhadap berbagai kebijakan Pemerintah, terutama kebijakan yang tidak pro rakyat banyak. Gerakan ini penting untuk terus menjaga agar kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah tidak merugikan masyarakat luas. Lantas muncul pertanyaan, berarti gerakan mahasiswa tidak memecahkan permasalahan? Untuk menjawab pertanyaan ini akan dielaborasi lebih lanjut pada pembahasan gerakan mahasiswa sebagai gerakan intelektual.

2. Gerakan Mahasiswa sebagai Gerakan Intelektual

Sebagai golongan intelektual sudah sepatutnya setiap gerakan mahasiswa berdasarkan intelektualitas. Salah satu potensi yang harus dimaksimalkan oleh para mahasiswa adalah dengan memanfaatkan segala macam intelektualitasnya untuk menemukan solusi dari berbagai macam permasalahan yang ada di masyarakat.

Seperti yang dibahas sebelumnya, sejatinya memang gerakan mahasiswa adalah gerakan idealisme-moral. Gerakan mahasiswa menuntut terciptanya berbagai kondisi yang ideal di masyarakat. Gerakan idealisme-moral ini pun harus didukung oleh intelektualitas yang matang. Hal ini penting karena sebagai insan cendekia mahasiswa diharapkan dapat memberikan solusi atas berbagai permasalahan bangsa. Solusi yang diberikan pun harus berdasarkan pemikiran yang jernih, logika yang sehat, dan rasionalitas tinggi. Jika gerakan mahasiswa didasarkan pada emosi, lemah fakta dan data maka jangan heran jika gerakan mahasiswa dicap sebagai gerakan utopis yang menuntut hal-hal yang tidak realistis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun