Mohon tunggu...
Dzikri Faizziyan
Dzikri Faizziyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - The cosmos is within us. We are a way for the universe to know itself.

I love writing as much as i love reading. My one and only standard of morality is individual liberty.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Reality is Not What it Seems: Sebuah Petualangan Menuju Gravitasi Kuantum

27 Desember 2021   05:34 Diperbarui: 27 Desember 2021   07:25 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekitar seratus tahun setelah perhitungan Galileo, pada abad ke-17, Datanglah seorang ilmuwan yang bernama Isaac Newton untuk melihat karya Galileo dari sudut pandang baru. Newton sedang bereksperimen dengan uji teoritis dari "bulan kecil" yang mengorbit tepat di atas permukaan bumi, dan dia menyadari bahwa gaya yang mempengaruhi kurva dan kecepatan benda yang mengorbit itu kemungkinan besar adalah gaya yang sama di belakang benda jatuhnya Galileo.

Newton berpikir, bahwa pasti ada gaya yang tersebar luas yang bekerja---yang menyebabkan bulan bisa mengorbit Bumi dan mengapa  benda-benda bisa jatuh ke tanah. Dari alasan inilah, dia mulai mengembangkan Teori Gravitasi universalnya yang merevolusi perkembangan sains. Teori Newton memberikan gambaran baru tentang uniknya alam semesta.

Suatu ketika di dalam luasnya ruang, benda-benda ditarik satu sama lain oleh gaya gravitasi yang konstan. 

Teori ini menjadi lompatan besar ke depan dalam pemahaman ilmiah, ini menandai bahwa pertama kalinya ada kekuatan yang menghubungkan hukum Bumi dengan hukum benda langit di alam semesta. Sejeniusnya Newton, dia mengetahui dan sadar dalam kebingungannya bahwa ini adalah gambaran yang tidak lengkap, ia berpikir masih ada kekuatan misterius yang bekerja di luar sana yang belum ditemukan.

Benar saja, pada abad ke-19, salah satu kekuatan misterius seperti itu akan diungkapkan oleh ilmuwan dari Inggris yaitu Michael Faraday dan Clerk Maxwell. Pikiran cerdas ini menemukan yang disebut dengan :

Electromagnetism: Gaya yang mengikat atom-atom yang membentuk molekul, serta elektron-elektron yang ada di dalam atom.

Faraday dan Maxwell menyarankan bahwa ada jaring tak terlihat---atau suatu medan---di seluruh ruang angkasa yang memungkinkan gaya elektromagnetik itu beraksi.

Konsep itu benar-benar berlaku pada tahun 1905, berkat teori Relativitas Khusus Albert Einstein, yang dimaksudkan untuk menyatukan fisika Newton dengan teori-teori yang lebih baru. Dengan teori barunya yang radikal ini, Einstein menunjukkan bagaimana pengamat yang berbeda dapat mengalami hukum ruang dan waktu secara berbeda berdasarkan kondisi unik mereka.

Di sini, waktu tidak lagi mutlak secara universal. Ini adalah wahyu yang sangat besar, dan Einstein baru saja memulai.

---

Einstein's theory of general relativity tied together matter and space and suggested an expanding universe.

1-2-61c8ebd717e4ac4a4c5f2fd2.png
1-2-61c8ebd717e4ac4a4c5f2fd2.png

(Albert Einstein 1879--1955) ussfeed.com

Pada tahun 1905, teori relativitas khusus Einstein sangat menggemparkan dan mendapatkan banyak ketenaran sebagai suara muda yang sangat berani di komunitas ilmiah. Dan  sepuluh tahun kemudian, teori relativitas umum miliknya itu menjadi dikagumi oleh banyak orang sebagai karya teoretis ilmiah yang luar biasa, bahkan sangat indah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun