“Shaykh berkata: Wahai anakku, setiap orang yang sungguhs ungguh ingin membantu semua manusia, apakah dengan tangan, lisan, atau tubuhnya adalah sangat mengagumkan di antara manusia dan di antara makhluk Tuhan. Seperti seorang manusia sebagai mu’min, seorang mu’min sejati, dengan keyakinan iman yang sempurna.”
“Ketika anda menumbuhkan bibit-bibit dari sifat-sifat Tuhan di taman bunga hati, maka bunga-bunga keanggunan (pesona) Tuhan mekar dan parfum bunga-bunga itu akan memberi aroma wangi dan kedamaian terhadap semua kehidupan.”
Kalimat tersebut menjelaskan tentang prinsip hakikat wujud, ajaran memerangi hawa nafsu, dan Tasawuf sebagai akhlak sosial dan akhlak Ilahiah untuk konteks kehidupan secara luas. Bawa Muhaiyaddeen menjelaskan penafsirannya terhadap huruf-huruf al-Qur’an, alif lam mim di antaranya dapat ditemui di awal surat al-Baqarah, bahwa alif berarti simbolik Allah, yang Esa lam berarti simbolik Muhammad Raheem, sang Cahaya kasih Allah, dan mim berarti simbolik Muhaiyaddeen, sang Qutb, Suara sunyi yang dalam, menjelaskan kebenaran mutla yang jiwa anda, Cahaya Tuhan, dan Tuhan adalah Satu.
Bawa Muhaiyaddeen menjelaskan bahwa “the absolute truth—that your soul, His Light, and God is One”, yang berarti bahwa jiwa manusia, Nur Ilahi, dan Tuhan adalah Satu sebagai kebenaran absolut. Penjelasan ini berinti “prinsip hakikat wujud,” bahwa hakikat wujud hanya Satu, yakni Tuhan sebagai Wajib al-Wujud. Wujud-wujud selain Allah adalah wujud-wujud semu, bukan absolut.
Ajaran Bawa Muhaiyaddeen tentang “memerangi hawa nafsu” untuk konteks tasawuf adalah
“Do not fight holy wars, seeking to kill other creations of Allah because of their religions. Fight a holy war to destroy religious hatred within yourself. That will bring glory to the inner religion spoken of by Allah and the Rasulullah --.”
“Memerangi hawa nafsu” dalam tasawuf merupakan syarat pokok dan pertama kali yang harus dipenuhi oleh seseorang yang berkehendak untuk memasuki dan menekuni bidang laku tasawuf. Hal ini didukung oleh sejumlah referensi yang menjelaskan bahwa tasawuf adalah usaha untuk menuju Tuhan yang Maha Suci. Dalam hal ini tasawuf mesti terkait dengan intinya yang meliputi dua hal pokok, yakni kesucian jiwa untuk menghadap Tuhan sebagai Zat Yang Maha Suci, dan upaya pendekatan diri secara individual kepada Tuhan. Dengan demikian, pada intinya, tasawuf adalah usaha untuk menyucikan jiwa sesuci mungkin dalam usaha mendekatkan diri kepada Tuhan, sehingga kehadiran Tuhan senantiasa dirasakan secara sadar dalam kehidupan.
Ajaran Bawa Muhaiyaddeen tentang “tasawuf sebagai akhlak sosial” dinyatakan dengan bahasa larangan dan perintah. Bahasa larangannya adalah “Do not fight holy wars, seeking to kill other creations of Allah because of their religions.” Sedang bahasa perintahnya adalah “Fight a holy war to destroy religious hatred within yourself. That will bring glory to the inner religion spoken of by Allah and the Rasulullah.”
Ajaran tersebut menghendaki terciptanya harmoni atau ekuilibrium sosial, bukan saja dalam kehidupan sesama muslim, tetapi juga dalam hubungan komunitas muslim dengan non-muslim. Dengan hal ini, konsep perjuangan diarahkan pada “jihad al-nafs”, bukan jihad fisik atau perang melawan non-muslim, meskipun dalam jihad fisik yang disebut holy war.
“When you plant to seeds of the qualities of God in the flower garden of the heart, the flowers of His grace will bloom and the perfume of the flowers will give fragrance and peace to all lives.”
Ajaran ini berisi penanaman bibit-bibit dari sifat-sifat Tuhan ke dalam “taman bunga hati” Dengan penanaman ini, bunga-bunga keanggunan Tuhan akan menjelma menjadi suasana yang dapat menciptakan ketentraman dan kedamaian dalam seluruh kehidupan.