Selanjutnya, katanya, dengan kondisi seperti ini, kesempatan SDM dan generasi penerus bangsa untuk mencapai pendidikan yang berkualitas akan semakin berkurang. Jika terus dilanjutkan, maka kita tidak memiliki modal utama untuk pembangunan itu.
"Sehingga, bisa dibayangkan, kita punya bonus demografi, banyak anak muda, tetapi anak mudanya tidak berkualitas. Kedepannya, hal ini akan menjadi malapetaka yang luar biasa," tambahnya.
Mengembalikan Hakikat Pendidikan
Berhasil atau tidaknya suatu peradaban bergantung pada generasi muda.
"Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncangkan dunia." Itulah perkataan Ir. Soekarno sebagai pendiri Indonesia yang menegaskan betapa pentingnya peran generasi muda dalam kemajuan bangsa dan negara.
Oleh karena itu, penting menciptakan perubahan dalam sistem pendidikan saat ini, yaitu mengembalikan hakikat pendidikan sebagai tanggung jawab pemerintah, bukan pada tiap-tiap lembaga sekolah atau kampus. Setiap generasi muda memiliki hak untuk menempuh pendidikan yang gratis, layak, dan berkualitas, sesuai dengan cita-cita bangsa untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Maka, pendidikan ini membutuhkan dukungan dari pemerintah, salah satunya melalui pendanaan penyediaan pendidikan. Jika bangsa ini serius ingin membentuk atau menciptakan peradaban yang lebih baik, dukungan tersebut adalah keharusan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H