Dan mereka ragu karena tidak memperhatikan juga. Tapi entah kenapa saya terus memikirkan si tokek.
Saya membayangkan si tokek sudah pergi karena kondisi lingkungan yang setiap hari berisik dan sering ada suara yang mengagetkan dari aktivitas pembangunan.
Atau mungkin si tokek ditangkap sama para tukang dan  kemudian dijual. Kasihan juga si tokek.
Dan lucunya ini sampai terbawa ke dalam mimpi. Saya mimpi si tokek masih ada di sekitar rumah.
Ceritanya si tokek dipancing pakai mainan. Eh dia muncul lari-larian mengejar mainan. Alhasil di dalam mimpi pun saya teriak ketakutan. Takut tokeknya masuk ke dalam rumah.
Saya pun terbangun dari tidur dengan jantung yang berdegup kencang.
Kemarin sore saya menanyakan ke anggota rumah tentang keberadaan si tokek lagi. Saya akhirnya ditertawakan. Kenapa dari kemarin-kemarin peduli sekali sama si tokek ini.
Hingga hari ini, akhirnya saya pun menuliskan cerita si tokek.
Dan tepat di bagian tulisan ini, tiba-tiba suara tokek terdengar lagi.
Ah, saya kira dia sudah pergi berkelana. Ternyata dia masih betah di sini.
Ok lah. Saya terima lagi. Â Berarti saya masih tetap ngeri dan harus waspada kalau merapikan teras dan halaman rumah.
Saya akhiri tulisan ini karena akhirnya rasa penasaran saya terjawab.