Salah satu aspek penting dalam proses perkembangan suatu individu adalah mental. Namun, siapa sangka bahwa di Indonesia, mental menjadi sebuah permasalahan yang harus mendapat perhatian. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2018 menyebutkan, setidaknya 1 dari 16 orang berusia 15 ke atas terdiagnosa mengalami depresi. Jika kondisi ini terus menerus dibiarkan, maka dikhawatirkan akan menimbulkan masalah kesehatan mental yang jauh lebih berbahaya dalam skala besar
Kita juga menyadari bahwa transisi dinamika kehidupan antara masa SMA dan kuliah sangat jauh berbeda. Begitupula bagi mahasiswa yang sedang menempuh studinya. Oleh karena itu, perhatian terhadap mental harus disadari oleh banyak pihak, termasuk di lingkungan perguruan tinggi.
Salah satu langkah konkret untuk mengatasi masalah kesehatan mental di lingkungan perguruan tinggi adalah dengan melakukan tes kesehatan mental bagi mahasiswanya. Institut Teknologi Bandung termasuk perguruan tinggi yang memiliki perhatian besar terhadap masalah ini. Hal ini dibuktikan dengan akan diadakannya tes kesehatan mental dengan menggandeng Pusat Inovasi Psikologi Universitas Padjadjaran bagi seluruh mahasiswa ITB. Tindakan ini memiliki berbagai manfaat yang mendasar dan signifikan, baik bagi individu mahasiswa maupun bagi institusi pendidikan itu sendiri. Berikut ini urgensi tes kesehatan mental bagi mahasiswa
1. Deteksi Dini Gangguan Mental
Mahasiswa baru seringkali menghadapi berbagai tekanan yang bisa memicu gangguan mental, seperti kecemasan, depresi, dan stres. Tes kesehatan mental memungkinkan deteksi dini terhadap potensi masalah ini. Dengan mengetahui kondisi mental mahasiswa sejak awal, pihak kampus bisa memberikan dukungan yang diperlukan sebelum masalah tersebut berkembang menjadi lebih serius.
2.Mempersiapkan Dukungan yang Tepat
Hasil tes kesehatan mental dapat membantu pihak kampus untuk menyiapkan program dukungan yang sesuai bagi mahasiswa. Mahasiswa yang terdeteksi memiliki risiko gangguan mental dapat diarahkan ke konseling atau terapi yang sesuai. Selain itu, kampus juga bisa merancang program-program pengembangan diri dan pengelolaan stres yang bermanfaat bagi seluruh mahasiswa.
3.Meningkatkan Kesejahteraan Mahasiswa dan Prestasi Akademik
Kesehatan mental yang baik berhubungan erat dengan kesejahteraan yang dirasakan serta prestasi akademik mahasiswa. Mahasiswa yang merasa tenang, termotivasi, dan mampu mengelola stres cenderung memiliki performa akademik yang lebih baik. Sebaliknya, gangguan mental yang tidak terdeteksi dapat mengganggu konsentrasi, motivasi, dan kemampuan belajar, sehingga berdampak negatif pada prestasi akademik dimasa yang akan datang.
4.Mengurangi Stigma dan Krisis Kesehatan Mental