Mohon tunggu...
Dzakwan Ariqah
Dzakwan Ariqah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Institut Teknologi Bandung

Sedang mengisi waktu luang dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menakar Urgensi Tes Kesehatan Mental bagi Mahasiswa

17 Juli 2024   15:43 Diperbarui: 17 Juli 2024   15:51 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Salah satu aspek penting dalam proses perkembangan suatu individu adalah mental. Namun, siapa sangka bahwa di Indonesia, mental menjadi sebuah permasalahan yang harus mendapat perhatian. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2018 menyebutkan, setidaknya 1 dari 16 orang berusia 15 ke atas terdiagnosa mengalami depresi. Jika kondisi ini terus menerus dibiarkan, maka dikhawatirkan akan menimbulkan masalah kesehatan mental yang jauh lebih berbahaya dalam skala besar

Kita juga menyadari bahwa transisi dinamika kehidupan antara masa SMA dan kuliah sangat jauh berbeda. Begitupula bagi mahasiswa yang sedang menempuh studinya. Oleh karena itu, perhatian terhadap mental harus disadari oleh banyak pihak, termasuk di lingkungan perguruan tinggi.

Salah satu langkah konkret untuk mengatasi masalah kesehatan mental di lingkungan perguruan tinggi adalah dengan melakukan tes kesehatan mental bagi mahasiswanya. Institut Teknologi Bandung termasuk perguruan tinggi yang memiliki perhatian besar terhadap masalah ini. Hal ini dibuktikan dengan akan diadakannya tes kesehatan mental dengan menggandeng Pusat Inovasi Psikologi Universitas Padjadjaran bagi seluruh mahasiswa ITB. Tindakan ini memiliki berbagai manfaat yang mendasar dan signifikan, baik bagi individu mahasiswa maupun bagi institusi pendidikan itu sendiri. Berikut ini urgensi tes kesehatan mental bagi mahasiswa


1. Deteksi Dini Gangguan Mental

Mahasiswa baru seringkali menghadapi berbagai tekanan yang bisa memicu gangguan mental, seperti kecemasan, depresi, dan stres. Tes kesehatan mental memungkinkan deteksi dini terhadap potensi masalah ini. Dengan mengetahui kondisi mental mahasiswa sejak awal, pihak kampus bisa memberikan dukungan yang diperlukan sebelum masalah tersebut berkembang menjadi lebih serius.


2.Mempersiapkan Dukungan yang Tepat

Hasil tes kesehatan mental dapat membantu pihak kampus untuk menyiapkan program dukungan yang sesuai bagi mahasiswa. Mahasiswa yang terdeteksi memiliki risiko gangguan mental dapat diarahkan ke konseling atau terapi yang sesuai. Selain itu, kampus juga bisa merancang program-program pengembangan diri dan pengelolaan stres yang bermanfaat bagi seluruh mahasiswa.


3.Meningkatkan Kesejahteraan Mahasiswa dan Prestasi Akademik

Kesehatan mental yang baik berhubungan erat dengan kesejahteraan yang dirasakan serta prestasi akademik mahasiswa. Mahasiswa yang merasa tenang, termotivasi, dan mampu mengelola stres cenderung memiliki performa akademik yang lebih baik. Sebaliknya, gangguan mental yang tidak terdeteksi dapat mengganggu konsentrasi, motivasi, dan kemampuan belajar, sehingga berdampak negatif pada prestasi akademik dimasa yang akan datang.


4.Mengurangi Stigma dan Krisis Kesehatan Mental

Melakukan tes kesehatan mental bagi mahasiswa baru juga bisa membantu mengurangi stigma terhadap masalah kesehatan mental. Dengan menjadikan tes ini sebagai bagian dari prosedur standar, mahasiswa akan lebih terbuka untuk membicarakan kesehatan mental mereka. Ini bisa menciptakan lingkungan kampus yang lebih suportif dan inklusif.


Lebih lanjut, dalam beberapa kasus yang kerap terjadi, gangguan mental yang tidak terdeteksi dan tidak diatasi bisa berkembang menjadi krisis kesehatan mental yang membahayakan, seperti percobaan bunuh diri atau tindakan berbahaya lainnya. Tes kesehatan mental bisa menjadi langkah pencegahan yang efektif, karena memungkinkan intervensi dini demi mencegah terjadinya krisis mental.

5.Mendukung Transisi ke Kehidupan Kampus

Masa transisi dari sekolah menengah ke perguruan tinggi adalah periode yang penuh tantangan. Bagi mahasiswa baru, mereka harus beradaptasi dengan lingkungan dan metode belajar yang berbeda, serta seringkali jauh dari keluarga dan teman-teman lama. Dengan dilakukannya tes kesehatan mental, pihak kampus membantu mengidentifikasi mahasiswa yang mungkin kesulitan beradaptasi dan memerlukan dukungan tambahan dalam proses ini.


6.Membangun Kesadaran Pentingnya Kesehatan Mental

Dengan mengadakan tes kesehatan mental, kampus turut berperan dalam membangun kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di kalangan mahasiswa. Mahasiswa akan lebih peduli terhadap kondisi mental mereka sendiri dan juga terhadap teman-teman mereka. Kesadaran ini bisa mendorong mereka untuk mencari bantuan lebih dini jika mengalami masalah.

7.Menyediakan Data untuk Penelitian dan Pengembangan

Hasil tes kesehatan mental juga bisa menyediakan data yang berharga bagi penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan mental. Dengan data ini, kampus bisa mengembangkan program-program yang lebih efektif dan tepat sasaran dalam mendukung kesehatan mental mahasiswa. Selain itu, data ini bisa membantu kampus dalam merancang kebijakan yang lebih baik untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan suportif.


Kesimpulannya, Tes kesehatan mental bagi mahasiswa terutama mahasiswa baru adalah langkah penting yang bisa memberikan banyak manfaat. Berbagai manfaat seperti deteksi dini gangguan mental, persiapan dukungan yang tepat, hingga peningkatan prestasi akademik dan kesejahteraan mahasiswa menunjukkan betapa pentingnya tes kesehatan mental.

Lebih lanjut, program ini tidak boleh hanya berhenti sebagai sebuah formalitas, namun harus diikuti dengan program terpadu yang relevan dengan kebutuhan mahasiswa. Bagi mahasiswa yang memiliki permasalahan, pihak kampus tidak boleh lalai dan harus menyiapkan dukungan dan pendampingan yang efesien. Penulis berharap progam seperti ini menjadi perhatian dan program vital dalam kurikulum seluruh perguruan tinggi. Dengan menciptakan lingkungan kampus yang peduli dan suportif terhadap kesehatan mental mahasiswanya, perguruan tinggi bisa membantu mahasiswa mencapai potensi terbaik mereka, baik dalam aspek akademik maupun kehidupan pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun