Mohon tunggu...
Bang Pray
Bang Pray Mohon Tunggu... Freelancer - Educator, Microsoft Inovative Educator, Writer

Pengajar dan pendidik yang menginginkan perubahan pendidikan yang lebih baik, sebagaimana konsep pendidikan Islam dalam waktu yang singkat menghasilkan orang-orang yang hebat. Tertarik pada teknolgi informasi, aplikasi android, teknologi pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hening Rindu di Darussalam

15 Januari 2024   08:59 Diperbarui: 15 Januari 2024   09:09 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti puisi tercipta, di antara noktah dan huruf jemari.

Hening itu, kita berdoa, merindukan Ta'lim dan Tadarus,

Darussalam menjadi saksi sejati,

Mengarung Jalan Menara cinta ilmu,

Yang membimbing hati menjadi gemilang dan riang.

Hening itu, cahaya membentang di antara buku,

Namun tiap halaman mencerminkan rindu,

Rindu memenuhi jalan-jalan berdampingan,

Kawan bersimpuh dalam jeritan jiwa yang tak terdiam.

Darussalam, terhanyut dalam hening nan samudera,

Menghimpun rindu-rindu tak terbilang,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun