Mohon tunggu...
Aksarapayoda
Aksarapayoda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Educational Technology Student at Semarang State University

Pecandu aksara yang mencoba untuk terus merangkai kata. Baik fiksi, nonfiksi, hingga bait puisi. Namun saat ini sedang memfokuskan diri untuk menulis artikel, tips, berita, dan resensi untuk mengasah pemikiran kritis, menampung seluruh gagasan, dan perspektif serta argumen dari berbagai kalangan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Inovasi Literasi di Era Revolusi 4.0

11 September 2023   16:05 Diperbarui: 11 September 2023   16:10 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Literasi kritis tidak hanya dikelola oleh pemikiran kritis dari masing-masing pribadi, melainkan juga melihat suatu kondisi di sekitar. Kehati - hatian juga sangat diperlukan ketika seseorang sedang menerapkan literasi kritis ini. Kita harus melihat konteks social yang ada, tidak terlalu mengkritisi suatu pendapat, tetapi mampu mengelola perspektif dan berbagai sumber solusi sebagai penerapan dari seni literasi kritis tersebut.

Banyaknya informasi yang tersebar menyebabkan timbulnya ledakan informasi. Ledakan informasi adalah keadaan dimana jumlah informasi melimpah dan meningkat sehingga kita memiliki banyak referensi serta alternatif untuk memilih suatu informasi yang kita yakini kebenarannya. Dengan adanya literasi informasi, kita dapat meminimalisir ledakan informasi yang bisa jadi kebenarannya belum terbukti.

Ledakan informasi berdampak besar pada datangnya era revolusi 4.0, dimana segala hal dapat diinformasikan dan tersebar sehingga semua orang dapat mengetahui segala informasi baik yang sedang hangat, populer, maupun informasi yang sudah padam dan tidak ramai diperbincangkan.

  • Pengembangan kualitas SDM melalui literasi

Banyaknya sumber daya manusia seharusnya menjadi sebuah peluang untuk meningkatkan berbagai inovasi. Namun jika kualitasnya tidak memadai, bagaimana caranya inovasi baru dapat tercipta? Kesiapan masyarakat Indonesia untuk menghadapi bonus demografi di 2045 seharusnya telah dimatangkan mulai dari sekarang. 

Adanya era revolusi 4.0 harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Berbagai skil dapat dikembangkan demi meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang ada. Seperti critical thinking, problem solving, public speaking, time management, negosiasi, dan skill -- skill penting lainnya.

Melalui literasi, baik literasi digital, media, kritis, dan informasi, kita dapat meningkatkan kualitas SDM yang ada. Jadi bukan hanya kuantitasnya saja yang unggul tetapi kualitasnya juga jauh lebih unggul. Selain mengembangkan skill, setidaknya kita memiliki satu saja bidang keahlian yang akan terus kita gunakan seiring berjalannya masa menuju 2045. Seperti keahlian mengedit, menjahit, keahlian seni, olahraga, dan lain sebagainya.

Setelah mengetahui berbagai inovasi literasi yang perlu kita kembangkan, sebagai pemuda perintis peradaban yang akan mengalami sendiri kejayaan di tahun 2045 nanti, sepatutnya kita mengikutsertakan peran -- peran dari berbagai kalangan. Dengan melakukan sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat luas kita akan mampu menyambut hadirnya tahun 2045 dengan memanfaatkan seluruh potensi kita. Potensi yang merupakan buah dari inovasi literasi yang sebelumnya telah kita terapkan.

Selain sosialisasi dan edukasi kita juga bisa berkontribusi dengan membangun komunitas atau kelompok -- kelompok kecil dengan misi untuk memanfaatkan bonus demografi yang akan kita semua hadapi. Selain untuk melahirkan generasi yang lebih baik, kita juga dapat membekali para penerus perjuangan dengan berbagai skill penting yang berguna dan dapat diaplikasikan di masa mendatang.

Itulah berbagai inovasi literasi yang mungkin akan menjadikan kejayaan di tahun 2045 nanti. Dengan adanya era revolusi 4.0 seharusnya kita mampu belajar dari temuan -- temuan digital baru yang memberikan kita berbagai macam inovasi. Harapannya Indonesia juga dapat mencipta serta mengembangkannya di masa mendatang, sehingga istilah tertinggal atau berkembang tergantikan dengan istilah bangsa yang maju dengan beragam temuan baru.

Daftar Pustaka:

Sevima. 2022. Dunia Kampus. Pengertian, tujuan, manfaat, jenis, dan prinsip literasi menurut para ahli https://sevima.com/blog/2020/10/14/pengertian-literasi-menurut-para-ahli-tujuan-manfaat-jenis-dan-prinsip/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun