Mohon tunggu...
Inamu Dzakiyyatul Jamilah
Inamu Dzakiyyatul Jamilah Mohon Tunggu... Lainnya - Fb : Inamu dzakiyyatul jamilah, Instagram :Inamu_99

Mahasiswi "Ngono yo ngono nanging yo ojo ngono"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pernikahan Tak Hanya Sebatas pada Konteks Kesenangan dan Berdua-duaan

27 September 2020   20:51 Diperbarui: 27 September 2020   20:57 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila di antara anda ada yang sudah kebelet ingin segera menikah, sementara bekal pun masih jauh dari prediket optimal, bagaimana kira-kira solusinya? Apakah mengambil keputusan untuk tetap menikah dengan modal nekat? Atau, apakah terpaksa menunda keinginan dengan segudang kekecewaan? Atau.. tetap mematok TARGET untuk menikah di tahun sekian sehingga menjadi motivasi tersendiri untuk memiliki persiapan terbaik. 

Namun, dalam kondisi emosi yang tengah labil, pilihan ketiga jarang sekali di jadikan pilihan, karena fitrah kemendesakann memang sulit di tunda dan kurang analisis. Ehe, ya nggak mas?

Nah, tentu hal ini menjadi dilemma. Walaupun pada akhirnya banyak yang lebih memilih untuk tancap gas alias menikah saja walau dengan segala keterbatasan.

Tetapi ada hal yang cukup penting untuk di lakukan, yaitu merenung sejenak. Sebentar saja, mungkin dari persiapanya si doi ada beberapa pertanyaan yang dia susun, ehe kok aku sok tau sih.

Satu, Bekal apa saja yang sudah saya punya?

Dua, cukupkah dengan bekal seadanya?

Tiga, Bagaimana kondisi mental saya. Apakah sudah terbilang untuk mengarungi bahtera yang penuh dengan drama ber- episode?

Empat, bagaimana dengan kedewasaan saya? Sudahkah cukup meyakinkan calon istri atau calon mertua saya?

Lima, mampukah saya memberi nafkah? Bagaianakah kalau istri saya nanti hamil? Bagaimana saya memenuhi kebutuhan anak saya? Bagaimana saya menghadapi kerewelan anak saya? Bagaimana saya membiayai sekolah anak saya?

Hoh mas, pie ngunuwi, gampang omong I LOVE YUUU, buktine opo ? wkwk

Sederet pertanyaan tersebut tidak ada maksud sedikit pun untuk membangun mental pesimistis, bukan juga provokasi untuk mundur sebenarnya, karena saya sendiri juga tahu tidak ada satu pun yang berhak mencegah atau menangkis takdir dari yang Maha Kuasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun