Mohon tunggu...
Inamu Dzakiyyatul Jamilah
Inamu Dzakiyyatul Jamilah Mohon Tunggu... Lainnya - Fb : Inamu dzakiyyatul jamilah, Instagram :Inamu_99

Mahasiswi "Ngono yo ngono nanging yo ojo ngono"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Memahami Emosi dan Temperamen

13 September 2018   18:31 Diperbarui: 13 September 2018   18:38 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.psychologytoday.com

Emosi ialah suatu perasaan atau afeksi ketika seseorang sedang beriknteraksi dengan sesuatu yang ia anggap penting baginya, entah itu benda atau sesuatu yang ada disekelilingnya, emosi ini diwakilkan dengan suatu ekspresi yang menunjukkan ia dalam keadaan nyaman atau tidak nyaman.

Misalkan ketika anak-anak melihat balon berbentuk bonekah hello kitty, ia melihat dan berinteraksi langsung dengan apa yang ia lihat kemudian ia bisa tertawa, ia tersenyum nah ini merupakan salah satu bentuk  emosi yang ditunjukkan oleh si anak tersebut.

Perkembangan emosi ini dilalui pada masa bayi dan masa kanak-kanak, masa anak-anak madya dan akhir dan masa Remaja.

Nah selanjutnya, bagaimana sih pengaturan emosi selama masa kanak-kanak,

Ketika bayi, pengaturan emosi yang dilakukan bayi dapat berasal dari sumbereksternal, eksternal yang bagaimana? Maksudnya yaitu orang orang yang berada di sekitarnya, seperti ibu, bapak, nenek dan yang lainnya. Keberadaan mereka merupakan salah satu sumber sang pengatur emosi seeorang bayi. Ketika anak bertambah usia, mereka mulai melakukan pengaturan mandiri terhadap emosi mereka.

Kemudian dengan strategi kognitif, hal ini berkaitan dengan cara mengatur emosi melalui fikiran-fikiran mereka.

Rangsangan emosi, hal ini dapat kita pahami bahwa, semakin dewasa seorang anak, maka dapat mengontrol  rangsangan emosinya, misalnya yaitu mengontrol rasa marah, ketika ia tahu bahwa marah terhadap teman itu tidak baik untuk dirinya, yang akan membuat mereka menjauh dari dirinya ia tahu nanti sebab dan akibat apa yang akan terjadi jika ia marah.hal ini juga berhubungan deng pengaturan emosi selanjutnya, yaitu coping terhadap stress

Thompson (2009) dalam buku Masa Perkembangan Anak  menyatakan bahwa emosi memainkan fungsi penting dalam hubungan kita. Hal ini tampak dari masa bayi, ketika orang tua mereka mengajak untuk berinteraksi,  contohnya dalam istilah jawa ngudang salah satu cara untuk berinteraksi dengan bayi, maka ekspresi yang tampak dari bayi adalah ia tersenyum, bisa tertawa atau malah sebaliknya yaitu malah menangis

Hal ini berhubungan dengan apa yang diklasifikasikal oleh para psikolog mengenai emosi yaitu emosi menurut mereka lebih merujuk kepada emosi yang positif dan emosi negatif (Barret, Davis and Nedham 2007).

Emosi positif  mencakup antusiasme, kegembiraan, dan cinta. Emosi negative mencangkup kecemasan, kemarahan, rasa bersalah dan kesedihan.

www.psychologytoday.com
www.psychologytoday.com
Sedangkan pengertian dari temperamen itu sendiri ialah lebih ke gaya perilaku individual dan karakteristik  dari respon emosionalnya.

Misalkan Adi menanggapi sebuah candaan dari temanya yang menurutnya itu tidak lucu, malah membuat dirinya merasa jengkel dan marah. Temperamen ini berhubungan dengan suatu pengendalian pada diri orang tersebut hal ini biasa disebut Godness of fit, what the meaning of Goedness of fit?

Godness of fit ialah kesesuaian antara temperamen anak dan tuntutan lingkungan yang harus dihadapi oleh anak. Maka hal ini kembali lagi ke pengertian temperamen (gaya perilaku individual dan karakteristik dari emosional) , pada intinya, temperamen ini masuk kedalam salah satu emosi yang di klasifikasikan para psikolog yaitu emosi negative namun yang berlebihan.

Menjadi seorang yang temperamen dapat dilihat bagaimana ia memperoleh temperamen tertentu yaitu dapat kita ketahui  dari dasar biologis dan pengalaman.

Nah, Klasifikasi Temperamen menurut Chess dan Thomas dalam buku masa perkembangan anak oleh John Santrok ini menunjukkan ada 3 Klasifikasi Temperamen, yang pertama yaitu Anak yang mudah (easy child), anak ini umumnya dalam suasana hati yang positif, cepat membangun rutinitas terarur pada bayi dan mudah beradaptasi dengan pengalaman baru.

Kedua yaitu anak yang sulit (difficukt child), anak ini bereaksi secara negatif dan sering menangis, terlibat rutinitas sehati-hari, namun lambat menerima perubahan.

Yang ketiga ialah anak yang sulit untuk ramah (slaw-to-wram-up child)  anak ini memiliki tingkat aktivitas rendah, dan ia merupakan seseorang yang agak negative, dan ia menunjukkan suasana hati yang rendah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun