Setelah itu, dilanjutkan dengan solo kendang kembali dengan tempo yang semakin naik untuk memberikan kesan bahwa garapan gabungan dengan anak tari akan segera dimulai. Pertengahan garapan ini mengkolaborasikan antara musik gamelan dan juga musik modern yang memberikan kesan megah dibantu juga dengan paduan suara memberikan suasana dramatis. Dalam garapan ini, penulis banyak mengubah tempo serta dinamika. Lalu, dalam garapan ini juga banyak menggunakan pengulangan motif, tetapi alat musik yang masuk dalam pengulangan motif tersebut berbeda-beda. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesan yang berbeda sehingga lagu atau garapan ini tidak terdengar monoton.
Adapun beberapa kendala yang dialami penulis saat melatih dan juga mengconduc musik diantaranya yaitu :
- Kehadiran dari anak-anak ekstrakulikuler Halimun saat latihan menjadi patokan berjalannya garapan ini, tetapi dalam beberapa kali latihan anak-anak sering sekali tidak hadir sehingga proses latihan menjadi terhambat.
- Di beberapa pertemuan banyak anak-anak yang terlambat mengikuti latihan, maka dari itu waktu latihan menjadi terpotong dan juga menjadi tidak kondusif karena harus menyesuaikan kembali dengan anak-anak yang baru hadir.
- Minimnya alat yang berada di ruang kesenian SMA Negeri 1 Cisarua yang mempengaruhi proses latihan maupun di pagelaran pensi itu sendiri.
- Dalam beberapa latihan, anak-anak kesulitan membaca tempo yang diberikan pelatih karena dalam beberapa bagian tempo musiknya berubah-ubah.
Tidak hanya dari Ekstrakulikuler Halimun saja, tetapi ada juga kendala-kendala yang dialami oleh Ekstrakulikuker Ekstrid (tari) dan juga Ekstrakulikuler Eksen Voice (paduan suara), yakni :
- Dibeberapa kali latihan gabungan anak-anak tari tidak kumpul semua. Selain dari latihan gabungan juga, evaluasi dari pelatihnya yakni anak-anak yang jarang latihan ini menjadi sedikit hambatan bagi gerak dan juga pola lantai sehingga gerak dan pola lantai harus di ajarkan berulang-ulang kali.
- Penggabungan antara gerak tari dengan musiknya tentu butuh waktu yang tidak sebentar. Oleh karena itu, latihan gabungan sudah di lakukan satu bulan sebelum acara.
- Selain dari ketepatan teknik gerak yang dilakukan, wirama dan juga wirasa anak-anak kurang bagus. Mereka tidak bisa menempatkan seperti apa ekspresi yang harus terpancar dari setiap detail gerak yang di sampaikan. Keharmonisan, kelembutan dan juga tegasnya dari musik pun belum dapat dibedakan oleh anak-anak.
- Saat latihan anak-anak lebih sering melihat gerakan temannya. Bahkan terkadang, mereka tidak hapal betul dengan gerakan mereka masing-masing. Yang membuat mereka menjadi hanya mengandalkan beberapa dari temannya saja.
- Pada saat latihan, mereka juga kurang fokus dan ekspresi pun selalu menjadi bahan evaluasi yang sering kali terucap dari berbagai pelatih ekstrakulikuler baik dari halimun, eksen dan pelatih ekstrid itu sendiri.
- Perubahan bagan garapan yang dilakukan oleh pelatih yang dimana hal ini berpengaruh terhadap garapan tari.
Dari sudut pandang penulis sebagai conductor dan juga sebagai pelatih mengalami beberapa kendala, yakni :
- Penyesuaian waktu pelatih dengan anak-anak SMA yang berbeda sehingga menghambat proses latihan.
- Sulitnya mengkondusifkan anak-anak ketika latihan berlangsung.
- Beberapa perubahan dalam garapan untuk menyesuaikan dengan skill dari pemain alat musiknya.
Namun kendala-kendala yang dialami dapat terselesaikan melalui evaluasi yang diadakan setiap setelah latihan. Setiap setelah selesai latihan, sebelum pulang dan berdoa anak-anak dikumpulkan dan kita mengadakan evaluasi setelah latihan. Seluruh kendala yang ada dibicarakan dan juga menjadi bahan pelajaran bagi seluruh anak-anak.
Latihan terus berjalan dan tidak terasa sudah tinggal menghitung hari menuju pada hari H kegiatan pensi. Mendekati hari H, anak-anak sudah mulai sibuk membahas seperti apa dress code yang akan mereka gunakan. Para pelatih juga sudah mulai mengumpulkan data nama dan juga alat-alat apa saja yang dibutuhkan oleh anak-anak.
Setelah mendata kebutuhan anak-anak pelatih meminta kepada anak-anak untuk merekap data tersebut agar lebih mudah untuk dilihat. Dengan tujuan agar H-3 sebelum acara data keperluan alat termasuk dengan kebutuhan sound system sudah dapat diberikan kepada OSIS. Pada proses gladi bersih anak-anak masih saja ada yang tidak tepat waktu datang latihan. Sehingga hal-hal seperti ini juga menjadi kendala bagi pelatih.
Beberapa hal tak terduga juga terjadi saat gladi bersih. Dimana kostum anak-anak tari masih belum mendapatkan gambaran dan belum selesai proses pembuatannya. Seluruh evaluasi yang diberikan dari para pelatih ke anak-anak yakni anak-anak yang masih belum menguasai garapan tersebut. Meskipun tidak dapat dikatakan mentah, hanya saja belum sematang yang diharapkan para pelatih dari ekstrakulikuler halimun, ekstrid dan eksen.
Pada gladi bersih, kita masih belum mengetahui seperti apa layout panggung yang akan digunakan pada PENSI V ini. Maka dari itu, para pelatih memberikan gambaran setidaknya layout panggung yang digunakan pada tahun sebelumnya. Segala kendala-kendala pada gladi bersih pun sudah dapat diatasi dengan baik. Saat gladi bersih anak-anak diminta untuk kumpul pada pukul 6.00 WIB pagi sedangkan untuk anak-anak tarinya yakni pukul 5.00 WIB pagi.