Mohon tunggu...
Dzaida Nikmatul Mufida
Dzaida Nikmatul Mufida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Metodologi Studi Islam dalam Memahami Sumber Ajaran Agama

14 Oktober 2024   13:20 Diperbarui: 14 Oktober 2024   13:33 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Cara menerapkan studi islam dalam kehidupan sehari-hari adalah buatlah Pendidikan, hidupkan majelis ta'lim, manfaatkan fasilitas media sosial, manfaatkan teknologi yang modern dalam rangka untuk melaksanakan, mengamalkan ajaran agama islam" (Wan. A.01. 7/11/2022).

Ada beberapa alasan penting mengapa metodologi studi Islam digunakan untuk memahami Islam, baik secara tekstual maupun kontekstual, antara lain:

1. Kita sebagai masyarakat muslim yang hidup pada abad ke-20 ini sedang menghadapi berbagai macam permasalahan, ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembaharuan kemandirian Islam.

2. Perspektif Islam tidak hanya diajarkan saja, namun aspek sosial budaya juga harus diikuti karena perkembangan zaman saat ini memerlukan pemahaman Islam yang kuat.

3. Cara pandang dikotomi antara pendidikan agama dan pendidikan umum. Tanda ini menunjukkan krisis psikologis yang sudah berlangsung lama di dunia Islam. Tidak dapat dipungkiri bahwa permasalahan tersebut menjadi penyebab dan pertanda kemerosotan dan kelemahan umat yang tidak mencapai nilai-nilai dan norma-norma dunia modern.

4. Sesama muslim berusaha mengklaim bahwa kelompoknya adalah yang paling benar, mengklaim bahwa mereka adalah agama terbaik di muka bumi, dan mengkritik serta menjelek-jelekkan kelompok lain.

Metodologi memiliki peran penting untuk memahami sumber-sumber ajaran Islam. Diantaranya kita dapat berbicara tentang metode ulumul tafsir, metode ini adalah ilmu tentang penafsiran Al-Qur'an. Metode ulumul tafsir terbagi menjadi empat kategori yaitu, metode global (ijmali), metode analisis (tahlili), metode komparatif (muqaran) dan metode tematik (maudhu'i). Dalam metode ulumul hadits digunakan metode yang disebut takhrijul-hadits (suatu metode penelitian hadits). Metode ulumul hadits dibagi menjadi dua yaitu : metode takhrij atau penelitian hadits dan metode pemahaman hadits.

Metodologi filsafat dan teologis (Kalam), Metode filsafat senantiasa berubah dan berkembang seiring dengan perkembangan filsafat. Beberapa metode filsafat berdasarkan sejarah pada masanya adalah: metode kritis, metode filsafat intuitif, dan metode skolastik. Metodologi Teologi (Kalam) adalah ilmu yang mempelajari cara kerja para tokoh-tokoh Kalam untuk menyelesaikan persoalan keagamaan secara logis dan sistematis. Metode Kalam dibedakan menjadi empat metode: metode filosofis, metode semi filsafat, metode keseimbangan antara nash dan pemikiran, dan metode tradisional.

Metodologi tasawuf dan mistis Islam, mistisme atau tasawuf, mengupayakan komunikasi langsung dengan Tuhan. Tasawuf didefinisikan oleh Iman (Aqidah), Islam (Syariah) dan Ihsan (Hakikat). Amal Syariah, thoriqoh dan hakikah. Metodelogi kajian fiqih dan kaidah ushuliyah. Kaidah ushuliyah merupakan asas hukum umum yang didasarkan pada serangkaian pertanyaan dari Al-Qur'an dan hadis yang dapat dijadikan standar hukum. Ada tiga metode yang digunakan yaitu metode mutakallimin, metode ahnaf, dan metode penggabungan antara metode mutakallimin dan metode ahnafiyah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun