Mohon tunggu...
Dyta Shemok
Dyta Shemok Mohon Tunggu... Wiraswasta - saya

sidoarjo 10 03 1987

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

SDM yang Terbelakang Sangat Mengganggu Kenyamanan

3 Agustus 2019   10:17 Diperbarui: 3 Agustus 2019   15:44 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   Sangat ironis dari kejadian itu dari serangan itu saya berusaha menegur saya lengkapi dengan bukti..mereka ndak bisa memaahami justru sayayang di tuduh memusuhi mereka, memusuhi orang sedesa, memusuhi orang se kecamatan.Kalimat itu nempel di nama saya bahwa saya musuhnya banyak semua orang saya musuhi, saya di tuduh ada masalah dengan satu TKW semua TKW saya musuhi, padahal faktanya merekayang datang dan menyerang saya, saya menegur mereka dan mereka marah. Hari demi hari saya jalanidengan penuh caci makian dan fitnahan, semakin saya klarifikasi fakta semakin saya di hujat dan di caci maki.Tak pernah lelah saya terus klarifikasi dan menegur termasuk noto, saya menegur dari cara halus hingga kasar...tapi dia justru marah dan memanggil bapak angkat saya yang sebagai perangkat desadan suami saya, noto menekan bapak dan suami saya supaya saya di usir.Suami menekan saya supaya saya menuruti pengusiran itu.saya menolaknya karena pengusiran ndak benar,suami tetap menekan saya kalau ndak mau menyetujui  maka dia ndak mau mendamingi saya.Dan akhirnya saya memilih CERAI daripada saya di bawa ke arah yang ndak benar.

       Kini sayasudah bersuami lagi saya sangat bersyukur bisa keluar dari lingkaran orang orang yang  ndak berakhlak, tapi hingga kini masyarakat belum terbuka mata hatinya tetap menyerang dan bertambah dan selalu menuduh saya yang memusuhi mereka, memusuhi TKW karena IRI dll.

     Terimakasih suamiku dan terimakasih Kompasiana.com 

sharing dan saran terbuka lebar untuk rekan rekan yang ingin membahas ini dan sangat saya harapkan pendapat anda untuk menambah pengalaman saya.

Terimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun