Mohon tunggu...
Dyonisius Favian
Dyonisius Favian Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Work hard play hard

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tangisan Senja

30 Maret 2022   08:05 Diperbarui: 30 Maret 2022   08:07 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sore ini

Indahnya senja musnah

Digantikan oleh tangisan mengesah

Cumolonimbus berkumpul di tempat tak terjangkau

Bak payung yang menangkal sinar matahari

Awan itu diam takzim, gagah memukau

Menunggu perasan angin untuk membuatnya menetes untuk pertama kali

Beberapa detik menanti 

Akhirnya tak kuat lagi

Mulai menangis setelah diperas, digoda angin

Angin yang berhembus membawa hawa dingin

Awan yang begitu gelap itu mengahalangi matahari senja

Yang ingin pamer agaknya

Kini ia menangis 

Entah apa yang ditangisi

Percuma aku bertanya

Hanya mendung yang kudapat tanpa jawaban pasti

Semoga ini hanya kesedihan sementara

Yang tidak akan mengubah hakikat indahnya senja 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun