[caption id="attachment_102660" align="aligncenter" width="494" caption="analis javanica"][/caption] Di ruang lain dalam setiap detik yang berbeda, semua masih tentang Desember. Di sini , di antara mountainering-tools yang masih berserakan, masih pula kurenungi kabut tebal yang perlahan merapat & kadang menghilang, merangkak di lereng Sindoro. Sama; seperti kabut, ketika kulihat lembah di hatimu seperti kabut, ketika kutatap sinar matamu seperti kabut, ketika membimbang langkahku seperti kabut, ketika ku harus menentukan langkahku Perlahan kabut menghilang, membuat nyata yang semula tersamar. Terbawa oleh sepoi angin yang menghembuskan dingin menciutkan pori-pori. Tapi aku suka, walau dingin, meskipun angkuh. Angin yang mengundang kabut & angin yang mengusir kabut. Desember ini Anaphalis javanica tak berbunga di Sindoro. Pun tak ada pelangi sehabis hujan. Hanya Kabut & Angin yang menderu…..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H