Dono, kasino, dan Indro, siapa sih yang tidak tau trio komedian  tanah air tersebut. Mereka bertiga merupakan trio komedian yang menjadi legenda tanah air karena kejenakaannya yang bisa menghibur penonton dari berbagai kalangan dan lapisan masyarakat.
Walaupun sudah lebih dari sepuluh tahun, sampai saati ini nama dan film-film yang mereka perankan masih menjadi legenda. Melihat antusiasme dari masyarakat terkait film-film yang pernah mereka perankan, akhirnya pada tahun 2016 dirilis film yang berjudul Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 (2016).
Selang 3 hari setleah rilis di bioskop ternyata film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 (2016) berhasil menarik perhatian masyarakat termasuk presiden Joko Widodo. Melihat hal tersebut Indro dan para pemeran film Warkop DKI merasa bangga dan Bahagia, karena film tersebut mendapatkan banyak respon positif.
Lantas kira-kira bagaimana sih keseruaan film drama tersebut? Â Apakah terdapat perbedaan antara film drama lawas dan film drama baru? Â Kira-kira Paradigma apa sih yang digunakan dalam film drama Indonesia? Â Yuk simak Artikel Berikut untuk mendapatkan jawabannya!
Pertama-tama untuk mempermudah pembahasan, mari kita ambil 2 film drama Indonesia. Film yang pertama adalah  Film Lupa Aturan Main (1990), yang kedua adalah film Warkop DKI Reborn Boss! Part 1 (2016).
Film Lupa Aturan Main merupakan salah satu film  drama legenda tanah air yang dibintangi oleh Dono, Kasino, daan Indro. Film ini bercerita tentang Dono, Kasino, dan Indro yang berupaya untuk menangkap perampok misterius.
Penuh dengan keberanian, Dono menantang sang perampok misterius untuk  datang melalui koran. Melihat hal tersebut akhirnya seorang polisi yang menyamar sebagai perampok diutus untuk membantu Dono.
Namun sayangnya, Dono dan kawan-kawan mencurigai polisi yang menyamar menjadi perampok tersebut dan malah memberi onde-onde beracun. Setelah perampok palsu tersebut tertidur, datanglah perampok asli yang menyamar menjadi seorang polisi.
Sang perampok asli yang menyamar menjadi polisi tersebut berhasil mengelabui Dono dan kawan-kawan. Sang perampok asli berupaya untuk melakukan balas dendam dan menyuruh Dono dan kawan-kawan untuk melakukan gantung diri.
Pada bagi akhir, untungnya Sofia (perempuan yang disukai oleh perampok asli) berhasil membujuk perampok asli untuk makan onde-onde beracun. Segera setelah sang perampok asli tertidur mereka merayakan kemenangan
Berbeda dengan Film Lupa Aturan Main (1990), dalam film Warkop DKI Reborn : Jangkrik Boss Part 1 Â (2016) Â para pemeran lawas sudah digantikan oleh pemeran baru. Sosok Dono diperankan oleh Abinama A., Kasino diperankan oleh Vino G, da Indro diperankan oleh Tora S.
Film ini menceritakan Dono, kasino dan Indro yang terus mendapatkan kesialan. Dono dan kawan-kawan yang berprofesi sebagai petugas baru keamanan di CHIIPS dituntut rugi sebesar delapan miliar rupiah oleh atasan mereka yakni, Ence Bagus.
Karena kecerobohan yang mereka lakukan, mereka dipaksa untuk bertanggung jawab dan mencari solusi atas permasalahan tersebut. Setelah alur yang Panjang, mereka mendapatkan suatu peta yang mampu menuntun mereka kepada harta karun.
Setelah mengetahui sinopsis dari kedua film tersebut, mari kita bahas dan bandingkan paradigma yang digunakan pada masing-masing film. Secara singkat paradigma dapat diartikan sebagai cara kita memandang dan memikirkan suatu hal, tak jarang juga paradigma diartikan sebagai sudut pandang.
Paradigma  yang digunakan oleh film Lupa Aturan Main adalah paradigma positivisme. Dalam film ini terlihat jelas bahwa pesan yang seringkali disampaikan adalah hal yang kita lakukan akan berdampak pada apa yang akan terjadi berikutnya.
Hal ini dapat kita lihat dalam alur yang terjadi. Salah satu contohnya adalah pada adegan Dono menantang perampok melalui koran, ternyata hal ini menyebabkan perampok marah dan hendak balas dendam.
Berbeda denga film Lupa Aturan Main, film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 menggunakan paradigma konstruktivisme. Film ini menunjukkan bahwa realitas yang ada dibentuk oleh pengalaman manusia sendiri.
Pada adegan mereka ditunutut, terlihat jelas bahwa orang miskin akan sulit untuk bertahan di Indonesia. Hal ini tentunya sejalan dengan pengalaman masyarakat  dimana seringkali kita jumpai rakyat jelata yang tidak memiliki uang ditindas oleh pihak berkuasa,
Setelah melihat paradigma yang digunakan, mari kita lihat juga aspek genre dan sub genre dari kedua film tersebut. Genre sendiri bisa diartikan sebagai suatu jenis penjelas dari karya, sedangkan sub genre dapat diartikan sebagai pembantu dari penjelas genre.
Tanpa perlu diragukan kedua film tersebut merupakan  film yang sama-sama ber genre drama. Sama halnya dengan genre yang memiliki kesamaan, sub genre utama yang digunakan kedua film tersebut sama-sama komedi.
Nah ternyata walaupun genre dan sub genre  yang digunakan sama, paradigma yang digunakan bisa berbeda ya! Kira-kira apakah kalian tertarik untuk menonton film Lupa Aturan Main (1990)?
DAFTAR PUSTAKA:
Abdi, H. (2021). Paradigma adalah Cara Pandang Terhadap Sesuatu, Pahami Makna Serta Contohnya. Diakses dari https://hot.liputan6.com/read/4601251/paradigma-adalah-cara-pandang-terhadap-sesuatu-pahami-makna-serta-contohnyaÂ
Anggie, H. Â (2016). Indro Kaget Presiden Jokowi Nonton Warkop DKI Reborn. Diakses dari https://www.liputan6.com/showbiz/read/2599529/indro-kaget-presiden-jokowi-nonton-warkop-dki-reborn
Aditya, R. (2021). Sinopsis Warkop DKI Reborn dari Jangkrik Boss hingga Terbaru. Diakses dari https://www.suara.com/entertainment/2021/07/16/225411/sinopsis-warkop-dki-reborn-dari-jangkrik-boss-hingga-terbaru?page=all
Vita, R. A. (2022). Buku Ajar Filmologi Kajian Film. Yogyakarta. UNY Press.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H