Mohon tunggu...
dyanita putri alhani
dyanita putri alhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program KKN UMD UNEJ Kecamatan Klabang: Edukasi Nutrilog dan Pemberian Makanan Tambahan sebagai Upaya Pencegahan Stunting

30 Agustus 2024   20:18 Diperbarui: 30 Agustus 2024   20:23 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ondowoso, 10 Agustus 2024 -- Mahasiswa KKN UMD UNEJ se-Kecamatan Klabang

menggelar sosialisasi pencegahan stunting pada Sabtu, 10 Agustus 2024. Kegiatan ini diadakan

di Balai Desa Sumbersuko Kecamatan Klabang. Peserta hadir sekitar 36 orang dari masing --

masing perwakilan kader perdesa di Kecamatan Klabang. Sosialisasi ini bertujuan untuk

meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dalam snack sehat

untuk mencegah stunting pada anak.

Acara dibuka oleh ibu kades sekaligus sebagai ketua PKK di Desa Sumbersuko serta turut hadir

tiga dosen dari Fakultas Kedokteran Universitas Jember dr. Sheila Rachmania, M.Biotek, dr. ,

dr. Eny Nurmaida, M.Biotek, dan dr. Arsyzilma Hakiim, M.Biotek yang menekankan

pentingnya pemahaman mengenai stunting terutama bagi para kader. "Stunting bukan hanya

masalah tinggi badan, tetapi juga berpengaruh pada perkembangan otak dan kecerdasan anak.

Oleh karena itu selain memperhatikan olahan pada menu makanan sehari -- hari, snack juga

harus diperhatikan dalam komposisi juga nilai nutrisinya," ujar dr. Sheila selaku pemateri pada

kegiatan sosialisasi.

Sosialisasi ini melibatkan tiga dosen dari Fakultas Kedokteran yang memberikan materi

mengenai pemberian makanan tambahan yang bergizi bagi balita, vaksinasi, dan pemeriksaan

tanda stunting. Selain itu peserta diajarkan cara menyiapkan makanan sehat dan bergizi untuk

balita, serta pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyakit yang dapat

mempengaruhi tubuh kembang anak.

Selama sesi tanya jawab, para kader terlihat antusias mengajukan pertanyaan dan menjawab

pertanyaan dari narasumber ahli. Ketika narasumber menanyakan cara kader mengidentifikasi

tanda -- tanda awal stunting di lapangan, mereka menjawab dengan detail, menjelaskan bahwa

mereka rutin memantau tinggi dan berat badan anak di posyandu. Kader juga menyebutkan

bahwa mereka selalu mencatat perkembangan gizi anak, serta memperhatikan tanda -- tanda

seperti kurangnya nafsu makan dan kelambatan perkembangan motorik.

Jawaban -- jawaban tersebut dapat menunjukkan kesiapan dan pengetauan kaderr dalam

mendukung upaya pencegahan stunting di masyarakat, membuat narasumber memberikan

apresiasi doorprize kepada mereka atas ketepatan jawaban yang disampaikan.

Ibu Kader PKK sekaligus Bu Kades Sumbersuko berharap melalui sosialisasi ini, angka

stunting di Kabupaten Bondowoso dapat terus menurun. Sosialisasi serupa akan terus

dilaksanakan secara berkala di berbagai desa untuk memastikan seluruh masyarakat memahami

pentingnya pencegahan stunting. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun