9.   Kejadian terbaru adalah tindakan anarkis oleh para pendukung/simpatisan Jokowi-JK kekantor TV One di Pulogadung dan Yogyakarta, berupa penyerbuan dan penyegelan kantor disertai corat-coret dengan kalimat-kalimat yang kasar. Tindakan tersebut dipicu oleh adanya pemberitaan dari TV One mengenai adanya kader-kader PDIP yang menganut faham komunis. Sebetulnya berita yang diangkat oleh TV One mengenai hal tersebut bukanlah berita baru, karena pada bulan Desember 2013 sudah ada di media-media online seperti Merdeka.com, LKBN Antara dan lain-lain.
Tindakan tersebut ditambah dengan komentar dari Pak Tjahjo Kumolo, Ibu Megawati dan juga Pak Jokowi yang seolah lepas tangan sepertinya melegalkan stigma masyarakat tentang premanisme pada kader atau simpatisan PDIP.
Sedangkan hal-hal yang masih bisa menjadi penolong akan elektabilitas Jokowi-JK adalah adanya pemilih fanantik yang lebih bersifat emosional, mereka tetap setia memilih Jokowi-JK yang diusung oleh PDIP apapun penilaian orang terhadap mereka. Kerja para relawan dan juga dukungan artis-artis, pemberitaan di media-media pendukung yang gencar dan juga iklan yang terus menerus, masih bisa menahan laju penurunan elektabilitas Jokowi-JK. Akan tetapi, menjelang akhir masa kampanye... kubu Jokowi-JK terlihat seperti kehabisan amunisi, ataukah sedang menyiapkan kejutan baru...? semoga saja bisa cukup membantu dan bukan sesuatu yang negatif, karena masyarakat sekarang sudah semakin melek informasi dan lebih pintar dalam menilai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H