Mohon tunggu...
Dyan Lestari
Dyan Lestari Mohon Tunggu... Editor - PWK UNEJ, 19

Berusaha dan Berdoa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Daya Tarik Sektor Pariwisata Gunung Kelud

28 Oktober 2019   08:23 Diperbarui: 28 Oktober 2019   08:32 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sektor pariwisata merupakan suatu aset berharga untuk membantu meningkatkan pembangunan disuatu daerah atau wilayah yang memiliki objek wisata, maka dari itu pertumbuhan sektor pariwisata juga harus dikembangkan dengan baik, pemerintah juga harus turun tangan dalam hal ini.

Untuk mendukung hal tersebut dengan upaya pemerintah sebagai pihak pengelola, begitupun juga masyarakat disekitar objek wisata juga harus ikut mendukung dengan  menjadi faktor pengembang. 

Sektor pariwisata tidak jauh berbeda dengan sektor ekonomi yaitu dalam proses perkembangannya juga memiliki dampak dan pengaruh positif maupun negatif, maka dari itu dibutuhkan suatu rencana agar masyarakat dapat terlibat dalam rencana dan pengembangan wisata. 

Kegiatan berpariwisata juga memiliki pengaruh terhadap aspek ekonomi yaitu terbukanya peluang atau kesempatan kerja di dalam kawasan yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. 

Pada kali ini saya akan membahas ekonomi pariwisata yang terletak di Kabupaten Kediri yaitu Gunung Kelud. Gunung Kelud merupakan salah satu gunung yang masih aktif di Jawa Timur. 

Gunung Kelud terletak di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Gunung Kelud sendiri memiliki misteri legenda asal usul Gunung Kelud yang hingga kini masih dipercaya oleh masyarakat sekitar. 

Gunung Kelud atau Kelut dalam bahasa jawa berarti sapu yang digunakan untuk membersihkan.  Nama Gunung Kelud sendiri berasal dari kata "jarwodhosok" yaitu kata yang berasal dari kata "ke(kebak)" dan "lud(ludira)" yang artinya bisa merenggut banyak korban yan tidak berdosa, maka Gunung Kelud bisa diarti.kan sebagai gunung yang membersihkan atau merenggut nyawa orang-orang yang tidak berdosac

Hal-hal yang menarik minat wisatawan untuk datang ke Gunung Kelud karena beredarnya berbagai mitos yang sudah terkenal dimasyarakat yaitu:

1)  Kisah misteri terbentuknya Gunung Kelud

Konon katanya Gunung kelud terbentuk karena adanya kisah cinta lembu suro yag dikhianati oleh putri Kediri yaitu Dewi Kilisuci. Dewi Kilisuci adalah putri Jenggolo Manik yang amat cantik jelita, karena kecantikannya ia dilamar oleh dua oran raja yang bukan berasal dari bangsa manusia yaitu Raja Lembu Suro yang berkepala lembu dan Raja Mahesa Sura yang berkepala kerbau. 

Oleh karena itu putri Dewi Kilisuci membuat sayembara untuk membuat dua sumur di Puncak Gunung Kelud yang satu  berbau wangi yang satu lagi berbau amis dan harus dikerjakan selama satu hari semalam.  

Sayembara tersebut berhasil dilakukan oleh keduanya namun karena memang putri Dewi Kilisuci tidak mau dipersunting putri Dewi Kilisuci memiliki akal yaitu dengan menyuruh keduanya masuk kedalam sumur unuk membukttikan aroma wangi dan amis kemudian ditimbunlah mereka berdua didalam sumur

2) Kisah keris Mpu Gandring

Keris Mpu Gandring yang sudah terkenal dengan kejahatannya yaitu memunuh pemiliknya ini juga ikut menjadi misteri di Gunung Kelud. Konon katanya Raja Hayam Wuruk dari Majapahit berniat menghancurkan aura jahat yang terdapat didalam keri Mpu Gandring dari Raja Wisnuwardhana  yang berasal dari Kerajaan Singosari Keris itu diberingas oleh Raja Hayam Wuruk di Gunung Kelud untuk memutus rantai kutukan.  

Untuk itulah mengapa setia kali Gunung Kelud Meletus selalu menggemparkan pulau jawa karena adanya aura jahat dari keris Mpu Gandring

Dan itulah beberapa misteri di Gunung Kelud yang menjadikan Gunung Kelud  memiliki daya tarik tersendiri untuk setiap para pengunjungnya. Gunung Kelud yang menyimpan sejuta misteri unik, serta memiliki karakteristik tersendiri. 

Membahas ekonomi pariwisata yang di Gunung Kelud, tiket untuk memasuki tempat wisata ini bisa dibilang terjangkau yaitu sekitar Rp 13. 000 per Motor atau Rp 25. 000 per mobil yang sebanding dengan wisata alam yang disuguhkan, kemudian jika telah naik sampai atas nanti disana juga akan disuguhkan oleh taman yang bernama Hamok, disana terdapat berbagai macam tumuh-tumbuhan, tempat bermain serta spot foto yang bagus dan jua pemandangan alam dari atas Gunung yang indah, tiket masuk taman ini cukup murah yaitu Rp 5. 000 per orang. 

Setelah puas menikmati keindahan tamannya pengunjung bisa naik keatas menuju puncak Gunung Kelud, sebelum ke puncak pengunjung akan melewati jalan misteri yaitu jalan yang bermagnet,  jalan bermagnet ini bisa dicoba dengan mematikan mesin motor atau mobil kemudian motor atau mobil bisa jalan. dengan sendirinya. 

Setelah menikmati sensasi di jalan magnet kemudian pengunjung akan naik menuju puncak, namun untuk kendaraan tidak boleh naik sampai kepuncak demi keselamatan, pengunjung harus memparkirkan kendaraannya ditempat yang telah disediakan kemudian jalan kaki menuju puncak atau bisa dengan naik ojek seharga Rp 25. 000.  

Dipuncak pengunjung juga akan disuguhkan kawah Gunung Kelud yang terbentuk saat meletus pada tahun 2014 lalu. Selain itu pengunjung juga dapat mengabadikan pengalamannya dengan cara memanfaatkan jasa foto yang tersedia dengan membayar cukup Rp 10.000 per foto. 

Pada perkembangan sektor pariwisata yang ada di Gunung Kelud saat ini Gunung Kelud sedang melakukan pembangunan yaitu pembangunan terowong Ganesha untuk menggantikan  terowong yang ada sebelum Gunung Kelud meletus pada tahun 2014 lalu, rencananya terowong ini akan dibuka pada tahun 2020.

Dengan semakin meningkatnya pembangunan pada sektor pariwisata diharapkan juga semakin meningkatnya pendapatan ekonomi di Kabupaten Kediri, serta bisa membuat Kabupaten Kediri semakin maju dan sejahtera.

Sekian sedikit ulasan saya mengenai perkembangan sektor ekonomi pariwisata Gunung Kelud yang terletak di Kabupaten Kediri, terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun