Untuk para orang tua yang memiliki waktu kerja lebih fleksibel, mendampingi anak menjadi trade-off dengan produktivitas kerja atau pendapatan keluarga. Sedangkan untuk orang tua yang berprofesi sebagai garda terdepan dalam mengatasi virus ini, kehadiran dukungan mereka untuk pendidikan anak memiliki konsekuensi pada berkurangnya layanan masyarakat. Walaupun demikian, beban ini tidak terlalu berimbas pada orang tua dari peserta didik tingkat perguruan tinggi.
Pergeseran pendidikan menjadi daring diharapkan mampu mengejar target pendidikan yang seharusnya dicapai. Akan tetapi kebutuhan untuk interaksi secara langsung tidak dapat diperoleh, padahal hal ini penting untuk perkembangan pembelajaran.
Perlu kita sadari bahwa di saat ini, metode ini sudah banyak ditawarkan seperti webinar, online course dan sebagainya. Hanya saja sekarang kita melakukannya dalam skala besar dan menyentak karena tidak ada pilihan. Wabah virus corona ini memberikan pelajaran bagi kita bagaimana memitigasi pendidikan dengan mengerahkan segala daya dan kreativitas. Pergerakan ini terasa lambat di awal, karena semua pihak sedang dalam penyesuaian. Setiap perubahan membutuhkan proses dan waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H