Di Indonesia sendiri pada saat ini telah terdapat sebuah lembaga yang disebut sebagai Pasar Lelang Komoditas yang merupakan kerjasama petani, pemerintah dan pengorganisasi lelang, pembeli dan pemerintah daerah. Bahkan disebutkan Jambipro (27/04/18), pasar lelang komoditas mulai tahun depan akan mulai online. Tentunya ini adalah bentuk perhatian dari pemerintah dan kabar baik bagi petani dan pedagang.
Pada saat ini pun sudah mulai bermunculan penjualan komoditas secara lelang, khususnya untuk produk hortikultura. Sebut saja di Purworejo, Yogyakarta, Magelang, telah terdapat kelompok tani yang menginisiasi lelang untuk komoditas cabai.
Berbekal peralatan yang sederhana berupa timbangan, buku tulis untuk mencatat suplai dari petani, sebuah telepon genggam dan kesepakatan lelang yang senantiasa dinamis.Â
Dengan dihadapkannya dengan berbagai masalah dalam melayani petani dan pedagang, kelompok tani ini menelurkan gagasan tugas-tugas yang perlu dirangkai untuk menjalankan lelang seperti penimbangan, sortasi, menghubungi pedagang, pengepakan, pembayaran, layaknya lelang keju di Alkmar walaupun tidak ada yang disebut "provost marshal".
Para petani cabai ini menjual produknya secara kolektif dan mereka mampu membuktikan dengan bekerja bersama mereka bisa meraih harga yang lebih tinggi, sama seperti yang dilakukan para produsen keju dan petani bunga di Belanda.Â
Hanya saja para petani produk segar masih terkendala beberapa hal seperti belum dimilikinya blower, ruangan pendingin, serta perhatian ketika terjadi panen raya secara serempak di berbagai daerah yang membuat harga terjun bebas. Sedangkan keluarga harus dinafkahi dan yang jelas sebagian uang harus disisihkan untuk bisa dijadikan modal menanam lagi musim berikutnya.Â
Pada akhirnya para petani sudah bersatu padu menanam dan menjual produk pertanian, ditunggu pihak ketiga yang mau merapat untuk memberikan suasana dan kebijakan yang kondusif untuk stabilnya harga produk pertanian yang menguntungkan petani.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H