Selayaknya India, Indonesia juga memiliki sejarah dan budaya yang kaya yang patut dirayakan. Â Indonesia menghadapi tantangan yang sama seperti pembangunan yang tidak merata dan masalah tata kelola. Meskipun demikian, tantangan ini juga menghadirkan peluang bagi generasi muda untuk bangkit dan menjadi agen perubahan.
Indonesia memiliki potensi besar dengan populasi sekitar 273,8 juta jiwa pada tahun 2023. Sekitar 45% penduduk kita berusia di bawah 30 tahun, memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk menggerakkan perekonomian dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang besar ini secara optimal. Selain itu, urbanisasi yang lebih tinggi di Indonesia dibandingkan dengan India, dengan sekitar 56% penduduk Indonesia tinggal di perkotaan, dapat menjadi faktor penting dalam perencanaan investasi dan pengembangan infrastruktur yang lebih efektif.
Dengan semua pelajaran dan data ini, Indonesia dapat belajar untuk meningkatkan daya saingnya di kancah global. "Digital Indonesia," "Pharmacy of Southeast Asia,"Â atau "Green Energy Hub"Â adalah impian yang bisa diwujudkan jika kita mengikuti jejak sukses India, sambil tetap mempertahankan jati diri dan menyesuaikan strategi dengan kebutuhan nasional. Bagaimana jika Indonesia bisa memanfaatkan bonus demografisnya seperti India?Â
Dengan potensi besar untuk menjadi "Digital Indonesia," "Pharmacy of Southeast Asia," atau bahkan "Green Energy Hub," kita memiliki peluang untuk bersinar di panggung global. Kuncinya? Belajar dari kesuksesan India sambil tetap mempertahankan identitas kita. Sudah saatnya generasi muda mulai berkolaborasi dan merancang masa depan ekonomi Indonesia yang lebih cerah dan berkelanjutan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H