Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dalam Kesesatan

22 April 2023   04:53 Diperbarui: 22 April 2023   19:21 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat kusentil, tak dirasakan jua

Tak mau menerima, justru bangga atas apa yang telah dicapainya

Dan dinyatakan sebagai yang paling benar

Tak kepalang tanggung hingga kerahkan semua yang dimiliki

Serba materi demi melampiaskan mimpinya

Tak mau peduli terhadap apa yang telah mengasupi dirinya

Sebagai seruan pengingat

Dengan pongah menanggapinya sembari unjuk  materi melimpah yang mengitarinya

Serta kekuasaan yang telah digenggamnya

Di kala sang patron kehidupan yang diidolakan

Tak pernah sejumputpun lakukan tindak teladan acuan

Lantas mempertontonkan tindak pembenaran seperti yang dijalankan saat ini

Masih pantaskah itu dikata sebagai pengikut-pendukung dari yang diidolakannya?

Pantaskah?

Silakan saja bila itu memang itu maunya yang nyata bukan karena-Nya

Seperti sang patron sang idola kehidupan yang selalu disebut-sebut sebagai tolok ukurnya

Tersesat di jalan nan gelap, namun dianggap sebagai terang bercahaya 

Silakan saja!

Namun, jangan coba-coba pengaruhi aku

Apalagi mengajakku untuk menyertainya

Sang kepala batu yang  selalu  bernafsu melaju dan berburu

Hanya demi mencapai tujuan beralaskan sok tahu

Namun serba gagu mengharu biru

Dan, sikapku?

Hanya satu kata, biarkanlah ...

Sejarah akan menjawabnya.

*****

Kota Malang, April di hari kedua puluh dua, Dua Ribu Dua Puluh Tiga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun