Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melaksanakan Haji

16 Mei 2022   12:45 Diperbarui: 28 Juni 2022   17:57 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri.sas.mlg.jpg.apl.canva.komp

Dengan kata lain,  madinah adalah rumah Allah atau Baitullah. Madinah merupakan pilot project tatanan kehidupan yang ideal-seimbang, mampu memancarkan cahaya kebaikan di sepenjuru Dunia, "Madinah Al-Munawwarah", Madinah yang identik seperti matahari yang  menjadi kiblat yang mempengaruhi dan menggerakkan seluruh benda-benda langit di dalam Tata Surya. 

"Madinah Al-Munawwarah" menjadi Pusat Dinul Islam di sepenjuru Dunia, dari situlah Muhammad dan para Khulafaur Rasyidin berkantor me-manage madinah-madinah lain yang ada di sepenjuru Dunia, yakni madinah Mekah, madinah Yaman, madinah Mesir, dan madinah-madinah  yang lainnya.

Dengan demikian, sebagaimana uraian di atas, maka Mekah pada masa Ibrahim adalah Baitullah. Namun, pada masa Muhammad, Madinah Al-Munawwarah lah yang menjadi Baitullah, sehingga terkait dengan haji sebagai  kegiatan studi banding atau  studi yang menjadi objek atau tujuan studi banding-nya adalah Madinah, bukan di Mekah. 

Di situ para peserta haji bisa mempelajari bagaimana pola manajemen ataupun penataan kehidupan masyarakat Madinah, dan itu akan menjadi bekal untuk diterapkan di masing-masing daerah asalnya. 

Dengan harapan sepenjuru Dunia akan ditata dengan Islam, tatanan kehidupan yang seimbang. Ini sekaligus untuk meluruskan bahwa Islam bukan disebarkan melalui pedang atau kekerasan, melainkan   melalui syi'ar atau kegiatan haji yang sangat persuasif dan argumentatif (QS Al Hajj : 32, Al-Baqarah : 158, "Demikian perintah Allah. Dan barang siapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketakwaan hati." (32); "Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian syi'ar tatanan Allah. Maka barang siapa melaksanakan haji ke Baitullah atau ber-umrah, tidak ada dosa  baginya mengerjakan sa"i antara keduanya. Dan barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui." (158)). 

Kalaupun banyak peperangan yang terpaksa harus dilakukan , itu semata-mata hanya untuk membela kepentingan orang-orang muslim yang tertindas dan  terancam  karena menerapkan manajemen Islam  dalam kehidupannya. Ingat, sesama muslim adalah bersaudara, jika ada saudaranya yang tertindas, umat Islam lainnya harus siap membantu dan melindunginya.

Nah, setelah selesai kegiatan survey lapang di Madinah, maka kegiatan dilanjutkan dengan upacara ritual haji. Ritual ini dimaksudkan untuk membina dan membangun spirit yang kuat agar siap berjuang membangun madinah (Baitullah) di masing-masing wilayahnya. Ritual upacara haji ini dilakukan di Mekah. 

Mengapa harus di Mekah? Karena Mekah adalah ibu kota , dengan wilayahnya yang lebih luas,  sarana dan  parasarananya yang lebih lengkap, sehingga akan mampu menampung ribuan peserta haji yang datang dari berbagai penjuru Dunia. Sebuah kegiatan ritual, tentunya sarat dengan berbagai simbol-simbol yang bermakna. Termasuk menjadikan Ka'bah sebagai simbol Baitullah, setelah dilakukan pembersihan terhadap berbagai berhala yang mengotorinya.

Jadi, perlu kami tegaskan kembali,  bahwa Ka'bah  bukanlah Baitullah, tapi hanya merupakan simbol dari Baitullah, yang keberadaannya semata-mata digunakan untuk keperluan upacara ritual, seperti menjadi kiblat untuk shalat dan kegiatan thawaf dalam upacara haji. 

Perlu diketahui,  thawaf sendiri sebagai bagian dari ritual haji dengan mengelilingi Ka'bah 7 (tujuh) kali,  yang menggambarkan ungkapan bahwa Madinah Al-Munawwarah yang berfungsi seperti matahari menggerakkan benda-benda langit yang bergantung dan mengelilinginya. Artinya, kehidupan kita harus terikat  dan bergantung dengan ketentuan-ketentuan yangg ada dalam Baitullah. 

Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'inu (hidup mati kami hanya menjadi bagian dari Baitullah). Begitu juga dengan sa'i -- lari-lari kecil dari Safah ke Marwah. Safah adalah ungkapan perjuangan dan Marwah  adalah kemuliaan hidup. Jadi, sa'i adalah upaya dengan sekuat tenaga untuk berjuang membangun dan melindungi Baitullah dalam mencapai kemuliaan hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun