Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Habis Gelap Kembali Gelap

13 April 2022   20:18 Diperbarui: 14 April 2022   02:21 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sejarah 'tlah menggugat, atas dasar apa penobatannya

dia yang terkubur oleh waktu bersama kisahnya

yang hingga saat ini masih menghiasi lembaran sejarah negeri ini

dengan tinta emasnya ...

bertitik tolak dari apakah semua itu menjadi prasasti 

menjadi nilai figur idola, dirayakan dalam selebrasi upacara saban tahunnya

dengan pasak tonggak setiap dua puluh satu April?

sekali lagi, bertitik tolak dari apakah?

hanya karena kumpulan surat curhatan kepada sahabat

yang kolonilalis imperialis itukah

lalu sukses diterbitkan dalam bungkus propaganda kamuflase balas budi terhadap negeri ini

karena berabad-abad 'tlah diperas, dihisap dengan segala cara?

hanya karena itukah?

dalam norma bahasa tatanan bangsa dan negara

sumbangsih dan berwujud nyata apakah dia atas bangsa dan negeri ini?

emansipasi dalam ketokohan seperti apakah yang diperankannya?

setidak-tidaknya, tersebut sebagai penentang poligami

justru terperangkap di ranah tentangannya sendiri

menjadi wayuh keempat dari lelaki priyayi bertahta di zamannya

seperti itukah sang pahlawan emansipasi dalam penobatannya?

Kota Malang, April ketiga belas, Dua ribu dua puluh dua,

"Saat delapan hari lagi menuju dua puluh satu April ..."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun