lalu sukses diterbitkan dalam bungkus propaganda kamuflase balas budi terhadap negeri ini
karena berabad-abad 'tlah diperas, dihisap dengan segala cara?
hanya karena itukah?
dalam norma bahasa tatanan bangsa dan negara
sumbangsih dan berwujud nyata apakah dia atas bangsa dan negeri ini?
emansipasi dalam ketokohan seperti apakah yang diperankannya?
setidak-tidaknya, tersebut sebagai penentang poligami
justru terperangkap di ranah tentangannya sendiri
menjadi wayuh keempat dari lelaki priyayi bertahta di zamannya
seperti itukah sang pahlawan emansipasi dalam penobatannya?
Kota Malang, April ketiga belas, Dua ribu dua puluh dua,
"Saat delapan hari lagi menuju dua puluh satu April ..."