Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Timbal Cakap

25 Maret 2019   04:43 Diperbarui: 25 Maret 2019   12:34 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Isya' sejam berlalu 

Seorang bapak melanjutkan cengkerama dengan anak lelakinya

Usai lakukan bina iman waktu malam

Anakku, akar masalah kehidupan yang menurutmu kian silang sengkarut, sederhana sebenarnya...

Bukankah Allah telah ciptakan alam semesta ini secara seimbang?

Bukankah tubuh ini pun diciptakan dengan sistem yang seimbang?

Lalu, penataan sosial yang dikehendaki Allah pun, ummathan wasathan... 

Keseimbangan !

Qishas, muamalah, waris dan yang menyertai segala aspek hidup manusia, adalah hukum seimbang

Anakku, Allah menghendaki manusia hidup dalam sistem yang penuh keseimbangan...

Karenanya, sudahkah hidup kita ini seimbang? 

Sudahkah?

Atau, apakah tatanan sosial yang menyelimuti kehidupan kita telah memenuhi prinsip keseimbangan? 

Sang anak lelaki yang baru beranjak akil balik pun bertanya, bila demikian itu tantangannya, bagaimana seharusnya jawabnya, ayah?

Simpel juga, nak...

Gaungkan sistem hidup seimbang, bersihkan hidup kita dari sistem hidup yang timpang, dan hijrah membangun tatanan seimbang...

Dan, ketahuilah bahwa tatanan kehidupan seimbang merupakan satu satunya  bahtera penyelamat dari bencana  dahsyat, akibat hancurnya sistem yang penuh ketimpangan...

Sang anak lelaki pun terdiam, mencoba menerjemahkan penuturan sang bapak...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun