langkah semburat arah
bicara tanpa kendali
membabi buta
terjerembab dalam bayangan
nista nestapa membelakangi
cahayaÂ
membias laksana cinta
melebihkan diri harta dan anaknya
dihadapkan pertarungan melawan
kepastian yang ditawarkanÂ
dan dipatronkan
sebagai pantulan terang
lumat ditelan, dirumuskan
lalu dimuntahkan
menjadi sajian penentang
penuh intrik
menghadang lajunya tunas
tumbuh silih berganti
meski hanya sebagian dari
keseluruhan yang mewakili
pancaran keutuhan titahÂ
dan perujudan mau-Nya
langit yang membumi
cita yang bersetubuh menjadi
bahtera impian pun tengah digeluti para pribadi bernyali
mengikis menyibak gulita pantulan gelap...
(Catatatan mengawali dari yang pernah berjanji : 1988 - 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H