sebagai pantulan terang
lumat ditelan, dirumuskan
lalu dimuntahkan
menjadi sajian penentang
penuh intrik
menghadang lajunya tunas
tumbuh silih berganti
meski hanya sebagian dari
keseluruhan yang mewakili
pancaran keutuhan titahÂ
dan perujudan mau-Nya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!