Mohon tunggu...
Dyah Putri Eka Febrianti
Dyah Putri Eka Febrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Fakultas Vokasi Prodi : D-IV Teknologi Radiologi Pencitraan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penilaian Kasus Hepatomegali dengan Berbagai Modalitas Radiologi: Sebuah Perbandingan Komprehensif

17 Juni 2024   23:45 Diperbarui: 18 Juni 2024   00:04 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Hepar Normal dan Hepatomegali https://medlineplus.gov/ency/imagepages/9396.htm

Kesimpulan

Hepatomegali merupakan patologis pada organ liver, pada identifikasi awal untuk mengetahui adanya hepatomegali dapat dilakukan dengan pemeriksaan USG, CT-Scan, MRI, dan juga kedokteran nuklir. Sebelum pemeriksaan dilakukan baik dari modalitas manapun pasien diharapkan melepas benda logam yang kemungkinan akan menjadi artefak. Semua modalitas diatas memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Pemeriksaan ultrasonografi hepatomegali dapat mengidentifikasi ukuran dari hepar dimana usg baik untuk tampilan soft tissue organ abdomen. Namun, untuk kekurangan pemeriksaan USG kurang baik dalam menampilkan volume dari liver. Identifikasi berikutnya dapat menggunakan modalitas CT-Scan, pada pemeriksaan CT-Scan dapat menampilkan keseluruhan tampilan dari abdomen, sehingga untuk evaluasi dapat lebih akurat dan menyeluruh.

Pada pemeriksaan CT-Scan juga menampilkan dari berbagai irisan sehingga untuk evaluasi volume dari hepar dan adanya patologis akan lebih tampak akurat. Sebelum pemeriksaan CT abdomen pasien diharapkan untuk melakukan prosedur seperti berpuasa untuk mengosongkan udara dan feses pada colon. Kekurangan pada pemeriksaan hepatomegali dengan modalitas CT-Scan adalah penggunaan pesawat CT-Scan multislice kurang tepat dan besarnya radiasi yang diterima oleh pasien. Pada modalitas MRI juga dapat digunakan untuk evaluasi patologis pada hepar, MRI menggunakan medan magnet sehingga tidak ada paparan radiasi untuk pasien, pada pemeriksaan MRI akan menghasilkan gambar yang lebih rinci yang memungkinkan visualisasi detail dari hepar, sama seperti CT-Scan untuk prosedur sebelumnya pasien diharapkan berpuasa untuk mengosongkan udara dalam perut. Pada modalitas kedokteran nuklir menggunakan bahan radioaktif yang akan dimasukkan dalam tubuh pasien untuk evaluasi kelainan patologis dan juga untuk pengobatan, untuk organ hepar dapat menggunakan bahan radioaktif Tc-99m dan Iodium 131 hal ini tentunya akan berisiko lebih tinggi. Pada kedokteran nuklir pasien diminta menyiapkan prosedur sebelum pemeriksaan seperti melepas benda logam pada tubuh dan juga diminta untuk mengonsumsi air yang bertujuan untuk melarutkan bahan radioaktif pada radiotracer tertentu, setelah pasien mengonsumsi bahan radioaktif tahap berikutnya yaitu pengambilan gambar untuk pengambilan gambar waktu yang digunakan tergantung dengan organ yang akan dievaluasi. memberikan informasi tentang fungsi hati dan distribusi radiotracer, untuk kekurangan pada kedokteran nuklir yaitu akan menampilkan gambar yang kualitas citra nya tidak sebaik jika menggunakan modalitas CT ataupun MRI. Oleh sebab itu, dari penjelasan berbagai modalitas di atas terkait dengan penanganan kasus hepatomegali, modalitas yang paling baik digunakan yaitu USG dan CT-Scan.

Referensi

  • Childs, J.T. et al. (2016) 'Ultrasound in the assessment of hepatomegaly: A simple technique to determine an enlarged liver using reliable and valid measurements', Sonography, 3(2), pp. 47--52. Available at: https://doi.org/10.1002/sono.12051.
  • Simamora, D., Lubis, H. and Surbakti, E.P. (2019) 'Inspection Computed Tomography Scan (Ct Scan) Whole Abdomen on suspicion Hepatomegali General Hospital Haji Adam Malik', 2(1).
  • Widak, K. et al. (2018) 'Hepatomegaly As The First Symptom Of Malignant Solid Tumors In Children'. Available at: https://doi.org/10.5281/ZENODO.1250334.
  • Zanetto, Alberto, Marco Senzolo, Filippo Pelizzaro, Claudia Mescoli, and Stefania Rizzo. "A Rare Cause of Painful Hepatomegaly." Journal of Hepatology 79, no. 6 (December 2023): e228--30. https://doi.org/10.1016/j.jhep.2023.09.015.

Ditulis Oleh :

Nadya Annur Putri (152010383040), Salsabila Ista Nudiana (413221007), Juan Farikh Rahmada (413221013), Hanistasya Prameswari L. Q. (413221029), Dyah Putri Eka Febrianti (413221037), Yolla Sholichatul Faradilla (413221050), Reninda Fradhea Dewi Syafana (413221051). Kelompok 7A, Program Studi D4 Teknologi Radiologi Pencitraan, Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun