Mohon tunggu...
dyahmeritha
dyahmeritha Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Gak tau kenapa aku merasa hanya lewat tulisan aku bisa menggambarkan semua perasaan, pikiran yang aku pikirkan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jejak yang Tertinggal

12 Desember 2024   09:50 Diperbarui: 12 Desember 2024   09:50 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ada maaf yang tersimpan dalam gelap.  

Kudengar gema suaramu di angin senja,  

bisikan halus yang menghangatkan jiwa.  

Namun waktu tak mau berkompromi,  

ia melesat, meninggalkan ilusi.  

Kini aku berdiri di batas ingatan,  

mencoba merajut luka jadi kekuatan.  

Karena masa lalu tak pernah benar-benar hilang,  

ia hidup dalam jiwa, menjadi terang.  

Biarkan ia jadi guru yang bijak,  

yang mengajari makna setiap jejak.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun