Mohon tunggu...
Dyah Kirana
Dyah Kirana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi Pembangunan di Universitas Jember

Halo! Aku Dyah Kirana mahasiswi tahun keempat Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan UNEJ. Tertarik di bidang moneter, keuangan, perbankan, dan pasar modal. Platform ini akan aku gunakan sebagai penyampaian opini yang berkaitan dengan isu-isu terbaru khususnya di Indonesia. So, for those of you who want to discuss about everything what I wrote here, I appreciate it because it's for better me in the future!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Benarkah Implementasi Kebijakan Moneter Bank Indonesia Berprinsip Taylor Rule?

17 November 2024   15:29 Diperbarui: 17 November 2024   16:01 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: merdeka.com

Fleksibilitas Kebijakan Moneter Bank Indonesia

Salah satu alasan mengapa kebijakan suku bunga Bank Indonesia mungkin tidak sepenuhnya berlandaskan pada Taylor Rule adalah fleksibilitas kebijakan moneter yang diperlukan dalam menghadapi berbagai dinamika ekonomi. Ketika terjadi krisis ekonomi atau ketidakpastian global, BI sering kali merespons dengan cepat dan mungkin tidak selalu mengikuti rumus yang ditentukan oleh Taylor Rule. Misalnya selama pandemi COVID-19, Bank Indonesia menurunkan suku bunga untuk merangsang permintaan dan mendukung pemulihan ekonomi meskipun inflasi pada waktu itu relatif terkendali.

Selain itu, nilai tukar rupiah yang berfluktuasi juga menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan BI dalam kebijakan moneter. Ketika nilai tukar rupiah melemah akan mengakibatkan harga barang impor menjadi lebih mahal sehingga dapat meningkatkan inflasi domestik. Meskipun hal ini tidak tercermin dalam rumus Taylor Rule, BI perlu untuk menyesuaikan suku bunga guna menstabilkan nilai tukar rupiah dan mengendalikan inflasi yang diakibatkan oleh harga impor yang lebih mahal.

Meskipun kebijakan moneter Bank Indonesia tidak sepenuhnya mengikuti prinsip Taylor Rule, namun dapat dikatakan bahwa prinsip dasar Taylor Rule masih memberikan pengaruh terhadap kebijakan suku bunga yang diambil oleh Bank Indonesia. Di satu sisi, Bank Indonesia memang cenderung menyesuaikan suku bunga untuk mengendalikan inflasi dan merespons kondisi ekonomi yang lebih luas dan sejalan dengan prinsip Taylor Rule. Namun, Bank Indonesia juga mengakui bahwa kebijakan moneter yang efektif harus bersifat fleksibel dan responsif terhadap berbagai faktor eksternal dan internal yang memengaruhi ekonomi Indonesia.

Secara keseluruhan, meskipun Bank Indonesia tidak sepenuhnya mengimplementasikan Taylor Rule, namun prinsip-prinsip dasar dari aturan ini tetap menjadi panduan yang penting dalam merancang kebijakan moneter. BI menggunakan inflasi dan output gap sebagai acuan tetapi juga menyesuaikan kebijakan berdasarkan kondisi ekonomi domestik dan global yang terus mengalami perubahan. Dengan demikian, meskipun keputusan suku bunga tidak selalu mengikuti prinsip Taylor Rule secara langsung, namun penerapannya dalam kebijakan yang diambil oleh BI tetap memberikan arah yang jelas untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

Sumber gambar: merdeka.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun