Mohon tunggu...
DafanovKoliska
DafanovKoliska Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Menulis adalah sebuah seni untuk mengukir nama di prasasti kehidupan ini.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Manusia Tanah, Perhatikan! Apa yang Ditanam

27 Mei 2023   17:25 Diperbarui: 20 Juni 2023   16:49 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Jika ada masalah pada dirinya, jangan diumbar. Namun begitu, diperbolehkan meminta solusi dari ahlinya.

Jika mengetahui aib orang lain, maka tutupilah aib itu. 

6.       Tempat berlindung.

Sekiranya mereka memperoleh tempat perlindungan, gua-gua atau lubang-lubang (dalam tanah), niscaya mereka akan pergi atau lari niscaya mereka akan pergi (lari) ke sana dengan secepat-cepatnya (At Taubah/9:57).

Salah satu sifat dasar tanah, adalah sebagai tempat berlindung. Jaman dahulu, gua dijadikan sebagai tempat perlindungan. Di jaman perang, gua dijadikan sebagai tempat persembunyian. Bahkan gua juga dipakai untuk tempat bertafakur oleh para nabi.

Artinya, manusia harus bersifat melindungi. Jangan sampai justru keberadaan kita membuat orang lain tidak nyaman.

7.       Mudah dibentuk.

Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari lumpur Hitam yang diberi bentuk (Al Hijr 15:26)

Tanah mempunyai sifat dasar mudah dibentuk. Lain lagi ketika sudah terbentuk (misal tembikar) dan menjadi keras, maka ketika terjatuh ia menjadi mudah pecah.

Demikian juga dengan manusia, ia harus selalu bersifat seperti tanah agar mudah menerima hidayah. Jika hati manusia telah mengeras, maka hidayah sulit masuk kepadanya. Selain itu, dirinya pun menjadi mudah pecah ketika ada masalah yang menderanya.

Kita harus menjadi hamba yang taat kepada Allah. Orang yang menjaga sifat dasarnya karena Allah dan orang yang menahan hawa nafsunya agar tidak keluar dari sifat dasar tanah, yang senantiasa rendah hati, melindungi, melakukan kebaikan, menutupi keburukan orang lain maka  ia akan menemukan kedamaian. (An Naziat/79:40-41)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun