"Sering."
    "Sering?!!!""
    Aku melihat Jordan dengan tatapan heran. "Biasa aja kelees.."
    "Elo jangan ngeyel. Yang selalu merhatiin elo diam-diam itu Mayrina. Bukan si Mei-mei."
"Dia Mei-mei.." tandasku sambil melihat ke arah jendela. Ternyata Mei-mei sudah pergi, Mungkin ia mendengar apa yang aku ributkan dengan Jordan hanya karena masalah sepele ini. Aneh rasanya. Jordan tetap bersikeras kalau gadis tadi adalah May, tapi itu Mei-mei. Aku bisa bedakan mereka.
May dan Mei-mei sama-sama cantik. Namun menurut penilaianku, lebih menarik Mei-mei dari May, meski ia tak sepopuler May. Rambut mereka sama-sama panjang. Hanya saja rambut Mei-mei lebih halus dan selalu diurai. Tak seperti May yang selalu diikat, dengan poni yang dijepit di belakang. Bisa dikatakan ia lebih tomboy. Harusnya dengan perbedaan seperti itu, Jordan bisa membedakan. Namun, kenapa dia sulit? Entahlah.
    **
Akhir-akhir ini aku sering mendengar gosip tentangku, yang berhubungan dengan May. Dengar-dengar dia menyukaiku. Ahh, mana bisa? Tapi aku tak ambil pusing. Biarlah berlalu dengan sendirinya. Lama-lama juga ganti berita lain yang lebih hot.
Ddrttt.. drrtt.. Â Ponselku bergetar sebelum aku berangkat sekolah. Ternyata sebuah pesan dari Mayrina. Aku heran. Tumben dia SMS. Dengan cepat aku membukanya.
    Don, elo berangkat jam berapa??
    Jam 7 kurang 10.  (Balasku)