Mohon tunggu...
Dyah Ayu
Dyah Ayu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - bidang pendidikan

orang yang senang menulis, dan mempunyai hobi membaca selain itu juga dapat beradaptasi dengan lingkungan,berkomunikasi dengan baik serta cepat belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rumah sebagai Tempat Singgah Luka

23 Maret 2024   21:36 Diperbarui: 1 April 2024   19:39 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber https://id.pinterest.com/pin/308285537009769346/gambar

Kaira putri, adalah seorang anak sederhana yang berkerja sebagai guru bahasa inggris paruh waktu. Ia juga seorang mahasiswi di jurusan kedokteran, Bukan hal yang mudah baginya untuk memenuhi segala kebutuhannya dengan kondisi ekonomi yang sederhana membuatnya bekerja di tempat lain dengan bekal kemampuan bahasa asingnya.

"Mbak, hari ini tolong ngelesi anak di kompleks Alamanda 2 apakah bisa?" ucap ibu naya selaku orang yang mempunyai bimbel tempat kaira bekerja

"Baik ibu" ucapku dengan senang

 Pasalnya ini adalah hari terahir dibulan september, sehingga gajinya akan segera turun akan aku gunakan untuk biaya kehidupanndan menyisakan sedikit uangku untuk di tabung.

"Aku fikir ini cukup untuk aku berikan kepada ibu untuk uang belanja" batinku semabari tersenyum

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, jam menunjukan pukul 20.00 wib sehingga aku bergegas pulang sesuai pekerjaannya mengejar. Sampai rumah, bukan pelukan hangat atau sapaan manis dari ibunya. Namun bentakan keras yang masuk ke telingaku begitu nyaring hingga aku membutuhkan waktu untuk mencerna kalimat dari ibuku.. iya itu ibuku...

" Kaira, Kau baru saja pulang!" ucap ibuku dengan mata yang menyalang dan nafas yang menggebu.

"Iya ibu, aku baru selesai mengajar" jawabku dengan tenang

"Kau tau banyak sekali pekerjaan rumah yang menumpuk karena kau tidak ada di rumah. Liat banyak pakaian yang belum kau libat, banyak kotoran kucing yang berserakan, lantai yang kotor. Aku sudah muak dengan ini. Kau memang anak bodoh. Bahkan kau seorang mahasiswa tapi kau tetap saja bodoh"

"Aku lebih baik mempekerjakan pembantu yang dapat ku bayar dan meringankan pekerjaanku daripada kau!" lanjut ibuku dengan nada yang membentak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun